Kabarminang.com – Tapir (Tapirus indicus) yang sebelumnya masuk kolam ikan di Nagari Aur Kuning, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat dilaporkan mati pada Jumat (27/12). Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri.
Ia menyampaikan satwa dilindungi tersebut mati akibat sakit pada Minggu (15/12). Ia mengatakan berdasarkan pemeriksaan terdapat ada buih di mulutnya, paru-paru bengkak, dan banyak cacing di perut tapir.
“Untuk jumlah cacing yang ada di dalam perut tapir tersebut berjumlah sangat banyak. Dilakukan juga pengambilan sampel dari beberapa bagian tubuh tapir tersebut,” terangnya yang dikutip dari Tribun Padang.
Namun, untuk hasilnya belum keluar dan masih menunggu dari labor. Sehingga, belum dapat dipastikan penyebab kematiannya karena sakit apa.
Ia menjelaskan jarak evakuasi tapir dari hutan diperkirakan 3,5 kilometer. Hal itu juga akan didalami untuk memastikan penyebab kematian tapir. Sementara itu, terkait luka luar yang terdapat di tubuhnya akibat masuk ke dalam kolam tidak berpengaruh terhadap kematiannya.
Antonius menduga ada penyakit di bagian dalam tubuh satwa yang membuatnya mati.
“Kemungkinan saat ini, satwa sudah sakit juga dari dalam hutan,” pungkasnya.