Kabarminang.com – Sawahlunto merupakan kota yang ada di Sumatera Barat (Sumbar) dan dikenal dengan wisata tambangnya yang bersejarah di Indonesia. Tak heran, kota ini mendapat julukan “Kota Arang” karena warisannya yang terkenal sebagai pusat penambangan batu bara sejak masa pemerintahan Belanda.
Selain tambang batu bara, Sawahlunto juga memiliki satu tempat wisata yang masih berkaitan erat dengan penambangan, yaitu Museum Goedang Ransoem (Gudang Ransum). Museum ini terkenal dengan sejarah tempatnya yang terbilang cukup unik.
Sejarah Museum Goedang Ransoem
Sebelum menjadi sebuah museum, Gudang Ransum dulunya adalah kawasan dapur umum yang digunakan bagi para pekerja tambang yang dibangun pada tahun 1918. Tempat ini memiliki 2 gedung besar dan tungku pembakaran. Dengan 100 orang karyawan, tempat ini memasak lebih dari 65 pikul nasi atau setara 3.900 kilogram nasi untuk para pekerja tambang, keluarga pekerja tambang, dan pasien rumah sakit setiap harinya.
Pada masa Jepang hingga Agresi Belanda II, gedung Museum Gudang Ransum masih sempat digunakan sebagai dapur tentara dalam skala besar. Setelah kemerdekaan, bekas bangunan dapur dialihfungsikan sebagai fasillitas pendidikan, perumahan karyawan tambang, dan hunian masyarakat. Hingga pada tahun 2005, kawasan gedung mulai dikonservasi dan ditata pemerintah Kota Sawahlunto untuk dijadikan museum dan diresmikan pada 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Adapun sejumlah koleksi Museum Goedang Ransoem yakni:
– Tungku Pembakaran
– Bangunan Utama
– Rumah Jagal
– Kompesor
– Periuk nasi