Kabarminang.com – Terminal angkutan darat di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya berperan sebagai alat transportasi, tapi juga punya cerita sejarah yang cukup menarik. Sebagai tempat pemberhentian bus untuk penumpang dan barang, terminal-terminal ini telah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Kota Padang.
Seiring berubahnya Kota Padang, sistem terminal pun juga mulai berubah, mulai dari yang pertama kali dibangun hingga hanya tersisa 1 terminal yang masih aktif sampai saat ini. Berikut adalah perjalanan sejarah dari 4 terminal di Kota Padang, dihimpun dari berbagai sumber:
1. Terminal Goan Hoat
Terminal Goan Hoat adalah terminal pertama di Kota Padang, yang berlokasi di Pasar Goan Hoat (sekarang jadi Swalayan Pasar Raya/SPR). Tidak ada yang tau pasti kapan terminal ini dibangun, yang jelas terminal ini telah jadi bagian penting dari sejarah transportasi di Padang.
Nama terminal ini diambil dari nama seorang kapten Tionghoa bernama Goan Hoat. Peran terminal Goan Hoat mulai terbagi sejak Terminal Lintas Andalas mulai beroperasi pada tahun 1972. Seiring berjalannya waktu, Terminal Goan Hoat mulai tidak beroperasi lagi sebagai terminal, dan digantikan sepenuhnya oleh Terminal Lintas Andalas.
2. Terminal Lintas Andalas
Terminal Lintas Andalas adalah terminal yang mulai beroperasi pada tahun 1972 menggantikan Terminal Goan Hoat. Berpusat di Jalan Pemuda, terminal ini dibangun di atas lahan bekas kuburan Belanda dan menjadi transportasi utama pada saat itu.
Namun, seiring waktu, terminal ini mulai mengalami berbagai masalah, seperti kemacetan dan bangunan terminal yang tidak layak sehingga fungsi terminal kemudian dipindahkan ke Terminal Bingkuang yang lokasinya lebih mendukung. Kini, lokasi bekas Terminal Lintas Andalas telah diubah menjadi Plaza Andalas, salah satu pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Padang.
3. Terminal Regional Bingkuang
Terminal Regional Bingkuang punya cerita tersendiri. Berpusat di Jalan Bypass, terminal ini menjadi pengganti dari Lintas Andalas yang nonaktif akibat beberapa masalah. Meski begitu, Terminal Bingkuang ternyata tidak berjalan sesuai harapan, karena kurangnya fungsi pengelolaan terminal. Akhirnya, bangunan ini dinonaktifkan dan diubah jadi pusat pemerintahan Kota Padang.