Kabarminang.com – Sebanyak 25 ton ikan mati di keramba jaring apung di Danau Maninjau tepatnya di Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Rosva Deswira menyampaikan puluhan ton ikan mati disebabkan oleh cuaca buruk atau angin kencang yang melanda wilayah tersebut sejak Minggu (12/1).
“Data tersebut didapat dari penyuluh perikanan di lapangan dari pembudidaya,” katanya yang dikutip melalui Antara Sumbar pada Sabtu (18/1).
Ia mengatakan 25 ton ikan jenis nila dengan berbagai ukuran itu tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Bada Tengah dan Lubuak Kandang milik 12 petani. Akibat peristiwa tersebut, petani mengalami kerugian Rp625 juta dengan harga Rp25 ribu per kilogram di tingkat petani.
Ia membeberkan angin kencang menyebabkan terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau. Dengan kondisi tersebut, oksigen menjadi berkurang di dasar sehingga ikan mengalami pusing.
“Saat ini bangkai ikan mengapung ke permukaan dan kita masih melakukan pendataan jumlah kematian,” ungkapnya.
Ia mengimbau agar para petani tidak membuang bangkai ikan ke danau tetapi dikumpulkan dan dikubur agar danau tidak tercemar.