Kabarminang — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Resort Pesisir Selatan menanggapi informasi tentang seekor sapi yang diduga diterkam harimau di Nagari Sungai Gambir Sako, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Rabu (30/7).
Kepala BKSDA Sumatera Barat Resort Pesisir Selatan, Novtiwarman, mengatakan bahwa pihaknya memang mendapatkan laporan bahwa ada sapi warga di Sungai Gambir Sako yang diterkam harimau. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah benar sapi itu diterkam harimau sebelum melihat kondisi sapi tersebut. Pihaknya berencana akan segera pergi ke nagari tersebut untuk memverifikasi kebenaran informasi yang mereka terima dari wali nagari setempat.
“Kami akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan satwa penyebab konflik. Jika benar sapi itu diterkam harimau, kami akan memantau keberadaan satwa itu dan kondisi sekitar,” ujarnya pada Kamis (31/7).
Novtiwarman menyampaikan bahwa Jika benar sapi itu diterkam harimau, pihaknya akan melakukan patroli di sekitar lokasi untuk memberi rasa aman kepada masyarakat. Kemudian, pihaknya akan menganalisis tingkat risiko konflik untuk menentukan upaya penanganan selanjutnya apakah menghalau atau mengevakuasi harimau.
Untuk menghindari terjadinya konflik antara harimau dan manusia, Novtiwarman mengimbau warga Sungai Gambir Sako untuk mengurangi aktivitas di luar rumah terlalu pagi dan tidak pulang terlalu sore, serta menghindari aktivitas pada malam hari karena harimau merupakan satwa nokturnal atau aktif pada malam hari.
Sebelumnya, Wali Nagari Sungai Gambir Sako, Zulhajrizal (49), mengatakan bahwa seekor sapi warga diduga diterkam harimau pada Rabu (30/7) sekitar pukul 21.00 WIB. Ia menyebut bahwa pemilik sapi mengetahui ternaknya mati pada Kamis pagi, lalu melaporkan hal itu ke kepala kampung. Ia menyampaikan bahwa sapi tersebut tidak dikandangkan oleh warga, tetapi diikat di sebuah semak-semak di samping rumah warga, tepatnya di depan SDN 04 Ranah Ampek Hulu Tapan. Ia menyampaikan bahwa lokasi itu merupakan kawasan pemukiman warga, bukan tempat sepi penduduk.
“Sapi itu mati, tetapi belum dimakan oleh harimau. Masyarakat yakin bahwa sapi itu mati karena diterkembang harimau sebab ada bekas gigitannya da nada jejak telapak kaki harimau di sekitar tempat itu. Belum diketahui penyebab harimau tidak jadi memakan sapi itu. Bisa jadi harimau tersebut terkejut, lalu lari,” ujar Zul.