Sementara itu, BPBD Pasaman Barat merilis perkembangan terbaru mengenai banjir dan longsor yang terjadi di berbagai kecamatan.
Di Kecamatan Talamau, longsor terjadi di Kelok Kaco Nagari Talu. Material menutup jalan sebelum akhirnya berhasil dibersihkan dan akses kembali terbuka. Luapan Sungai Batang Sinuruik juga merendam permukiman di Jorong Benteng dan berdampak pada 30 rumah. Di Jorong Kemakmuran Nagari Sinuruik, banjir merendam 18 rumah. Material longsor dan kayu tumbang juga ditemukan di jalan lintas provinsi perbatasan Paraman dan Benteng. Walau akses sudah bisa dilewati, tanah masih labil dan berpotensi longsor susulan.
Di Kecamatan Pasaman, sebuah pohon tumbang menutup jalan di Komplek Pertanian Padang Tujuh tepat di depan Kantor PDAM. Banjir juga melanda Nagari Aia Gadang Barat, terutama Pasia Bintungan dan Labuah Luruih, yang berdampak pada 79 rumah dan 100 kepala keluarga dengan total 346 jiwa. Tidak ada warga yang mengungsi dan akses jalan sudah kembali normal.
Di Kecamatan Sungai Aur, banjir merendam ruas jalan Simpang Empat menuju Ujung Gading dan Air Haji. Sekitar setengah hektare kebun jagung warga juga terdampak.
Di Kecamatan Sungai Beremas, banjir terjadi di kawasan Jembatan Besi Jorong Silawai Timur Nagari Air Bangis dan mengganggu aktivitas warga di sekitar area tersebut.
Di Kecamatan Ranah Batahan, banjir merendam Jorong Aek Napal Nagari Batahan Barat dan berdampak pada 70 rumah. Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Baru dan pendataan lanjutan masih dilakukan.
Di Kecamatan Kinali, banjir terjadi di Nagari Anam Koto Selatan terutama di Jorong Limpato dan sekitar area PT AMP II yang berdampak pada 25 rumah.
Sementara itu, di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, banjir merendam kawasan Rantau Panjang Nagari Sasak dan berdampak pada 120 rumah. Belum ada laporan pengungsian dan pendataan kerugian masih berlangsung.
BPBD Pasaman Barat menyampaikan bahwa pemantauan terus dilakukan di seluruh titik terdampak. Koordinasi dilakukan bersama pemerintah nagari, TNI dan Polri untuk memastikan penanganan cepat serta mengantisipasi potensi bencana susulan.
















