“Pelaku datang tiba-tiba dan langsung menyerang menggunakan samurai. Suami korban, TM, sempat ditebas pada bagian punggung, sementara FA, istri TM, ditendang hingga terjatuh. Pelaku juga menodongkan samurainya ke leher ayah korban, YN,” ujarnya saat dihubungi Sumbarkita, Rabu (5/11/2025).
Menurut Alfarisi, tindakan tersebut diduga berawal dari konflik klaim kepemilikan tanah yang diklaim pria yang menodongkan samurai tersebut sebagai miliknya.
“Padahal tanah itu telah dibeli secara sah tiga tahun lalu dengan dokumen lengkap oleh kerabat saya. Dan selama tiga tahun tidak pernah ada masalah. Tapi begitu rumah mulai dibangun, pelaku datang dan mengaku tanah itu miliknya. Kami tidak menyangka dia akan bertindak sebrutal itu,” ungkap Alfarisi.
Ia mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, keluarganya langsung melapor ke Polsek Pantai Cermin.
“Kami melapor hari Sabtu, tapi polisi baru datang ke lokasi hari Senin,” ujarnya.
Ia menyebut beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun TM kini menjalani perawatan akibat luka di bagian punggung, sementara FA dan ayahnya, YN, masih dalam kondisi trauma.
















