Kabarminang — Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berhasil menggagalkan upaya pengiriman 7 kilogram (kg) ganja melalui jalur udara pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Petugas menemukan barang haram itu dalam proses pemeriksaan X-ray di area kargo bandara.
Barang mencurigakan itu dibungkus dalam sebuah kardus berlakban, berisi enam paket ganja kering yang siap edar. Paket tersebut rencananya dikirim ke Jakarta menggunakan jasa ekspedisi J&T Express dengan nomor resi 92024785983 melalui penerbangan Super Air Jet IU817 yang dijadwalkan berangkat pukul 07.55 WIB.
Berdasarkan data pengiriman, pengirim tercatat atas nama OKI, warga Batusangkar, Tanah Datar. Sementara itu, penerima bernama OM GUS, beralamat di Jalan Kebun Jati Sebrang Blok G, Soto Bogor, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Penemuan ganja itu disaksikan langsung oleh dua orang saksi, yaitu Diva Romi Hersadi (34), petugas Avsec BIM asal Kota Padang, dan Rahmad Hidayat (34), karyawan swasta sekaligus driver J&T Express.
Setelah paket itu dipastikan berisi narkotika, barang bukti tersebut segera disita dan diserahkan ke Polsek Kawasan BIM sekitar pukul 08.35 WIB untuk proses lebih lanjut.
Kepala Polsek Kawasan BIM, Iptu Mike Wiberki, mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Padang Pariaman guna melakukan penyelidikan mendalam.
“Untuk pengembangan lebih lanjut, asal usul barang dan siapa pemiliknya langsung ditangani oleh Satres Narkoba Polres Padang Pariaman,” ujar Mike.
Sementara itu, Kasat Reserse Narkoba Polres Padang Pariaman, Iptu Yosvenli Dasman, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pelimpahan kasus tersebut. Ia menegaskan bahwa polisi kini tengah memburu pengirim dan penerima yang tercantum pada paket.
“Kami sedang menelusuri jaringan pengiriman ini, termasuk siapa sebenarnya pemilik dan penerima barang. Identitas yang tertera di data pengiriman masih kami dalami,” ucap Yosvenli.
Ia menuturkan bahwa jalur udara sering dimanfaatkan sindikat narkoba karena dianggap lebih aman dan cepat. Namun, ketelitian petugas keamanan bandara kembali menggagalkan modus tersebut.
“Petugas Avsec cukup sigap dan profesional. Keberhasilan ini jadi bukti sinergi yang baik antara pihak bandara dan kepolisian,” katanya.
Pihak Avsec BIM juga menegaskan bahwa kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi, tetapi selalu digagalkan berkat sistem pengawasan ketat di pintu masuk kargo.
“Alhamdulillah, kami selalu dapat mendeteksi upaya pengiriman barang terlarang seperti ini,” kata salah satu petugas Avsec.
Saat ini Satuan Reserse Narkoba Polres Padang Pariaman terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan pengiriman ganja lintas provinsi tersebut. Polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak ekspedisi dan maskapai penerbangan guna menelusuri asal-usul serta pola pengiriman yang digunakan pelaku.