Kabarminang.com – Warga di Perumahan Griya Serumpun, Jalan Manunggal Pagai, RT 03 RW 08, Parak Tanjung, Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto (KPIK), Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, sudah belasan tahun hidup tanpa aliran air bersih dari PDAM. Padahal, lokasi ini hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Balai Kota Padang.
Kondisi tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga, Erman Budianto (49). Ia mengatakan bahwa sekitar 30 rumah di komplek tersebut hingga kini belum tersambung ke jaringan air PDAM. Warga selama ini hanya mengandalkan sumur bor, namun kualitas airnya sangat buruk.
“Air sumur di sini kuning, berbau, dan berendapan. Kami terpaksa memakainya untuk mandi dan mencuci. Untuk masak dan minum, kami beli air galon,” ujar Erman saat ditemui, Sabtu (17/5/2025).
Erman menyebutkan, warga telah dua kali mengajukan permohonan pemasangan jaringan air ke PDAM Padang, namun terkendala biaya. Dalam surat permohonan pertama, warga diminta membayar Rp40 juta. Pada pengajuan kedua, nominalnya diturunkan menjadi Rp34 juta.
“Kami bukan tidak mau bayar, tapi kami hanya mau dibebankan biaya untuk pemasangan ke rumah masing-masing, bukan jaringan utama. Seharusnya itu tanggung jawab PDAM,” tegas Erman.
Ia menambahkan, pipa besar milik PDAM sebenarnya sudah terpasang di sekitar kawasan tersebut. Namun, jaringan ke dalam komplek belum tersedia.
Hingga kini, kata Erman, warga terpaksa harus berkegiatan dengan air yang di pompa dari sumur. Hal ini dirasa berat, sebab tarikan listrik kala menggunakan pompa lebih mahal. Ditambah untuk masak dan minum, mereka harus membeli air galon.
Ia berharap pemerintah turun tangan dalam menyelesaikan persoalan mendasar ini.