Kabarminang — Pemulung ditabrak mobil di Jalan Soekarno–Hatta, Kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Senin (7/7) dini hari akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Direktur RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, Elfitrimelly, mengatakan bahwa korban, Dasril A. (70), meninggal dunia di ruangan ICU rumah sakit itu pukul 20.30 WIB. Ia menyebut bahwa kondisi korban sangat berat.
“Tingkat kesadasarannya 30 persen. Pasien susah bernapas sehingga harus dipasangkan ventilator,” ujar Elfitrimelly.
Ia menjelaskan bahwa karena kondisi korban gawat, pihaknya merujuk korban ke RS Yos Sudarso, Padang, Namun, katanya, rumah sakit itu menyarankan agar korban dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang karena korban harus dirawat di ICU dan harus menjalani bedah saraf.
“Kemudian, kami merujuk korban ke RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, tetapi juga disarankan ke RSUP M. Djamil Padang. RSUP M. Djamil Padang mengatakan bahwa ruangan ICU-nya penuh. Karena itu, pasien tidak jadi dirujuk ke rumah sakit lain dan dirawat di ICU RSUD dr. Adnaan WD,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penegakkan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Payakumbuh, Aipda Haridman, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi dari RSUD dr. Adnaan WD bahwa korban meninggal dunia. Karena itu, pihaknya mengamankan penabrak berdasarkan Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Pasal 310 ayat 4 tersebut mengatur ketentuan hukuman bagi pengemudi kendaraan, yang karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia, yaitu penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp12 juta.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Payakumbuh, AKP Yuliarman, mengatakan bahwa pemulung bernama Dasril A. (70) ditabrak mobil di Jalan Soekarno–Hatta, Kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Senin (7/7) pukul 2.30 WIB.
Ia menginformasikan bahwa mobil yang menabrak Dasril ialah BMW bernomor polisi BA 312, yang dikemudikan Rafee Akhtar Azmi (20). Ia menyebut bahwa Dasril ditabrak mobil itu ketika memulung sampah di pinggir jalan jalur kiri di Jalan Soekarno–Hatta.