Kabarminang – Pemerintah Kota Bukittinggi bekerja sama dengan organisasi Bundo Kanduang Kota Bukittinggi menggelar kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengumpulan Bundo Kanduang Minangkabau di Istana Bung Hatta, Kamis (7/8).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan adat dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya Minangkabau di tengah tantangan globalisasi.
Ketua Bundo Kanduang Kota Bukittinggi, Nelyati menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas, wawasan, serta sinergi antar pengurus Bundo Kanduang.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara organisasi, tokoh adat, dan masyarakat dalam pelestarian nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau.
“Diharapkan kegiatan ini mampu memperkuat peran strategis Bundo Kanduang dalam menghadapi tantangan sosial, budaya, dan moral di era global. Tema yang kita angkat adalah Tata Taratik Perempuan Minangkabau, serta nilai-nilai adat dan budaya sebagai warisan yang harus dijaga dan diwariskan,” ujar Nelyati.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan kapasitas organisasi Bundo Kanduang. Ia menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai adat dan budaya sejak usia dini, terutama melalui pendidikan keluarga dan lingkungan.
“Penguatan nilai budaya dan agama menjadi fondasi utama dalam menjaga moral generasi muda. Kita juga perlu mempersiapkan strategi dalam menghadapi tantangan demografi, sosial, dan ekonomi ke depan,” tegasnya.
Ramlan juga mengingatkan posisi strategis Bukittinggi dalam sejarah nasional sebagai kota perjuangan dan tempat kelahiran tokoh proklamator Bung Hatta. Oleh karena itu, nilai perjuangan dan budaya yang dimiliki harus terus diwariskan kepada generasi berikutnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan penyerahan enam buku karya Bundo Raudha Reno Thaib kepada para peserta. Buku-buku tersebut antara lain: Alam Takambang Jadi Guru, Carito Niek Reno, Pakaian Adat Kebesaran, Sumbang Duo Baleh, Pakaian Perempuan Adat Minangkabau, dan Pelaminan Minangkabau.
Kegiatan ini juga membahas peran strategis Bundo Kanduang dalam menghadapi bonus demografi 2035, yang diperkirakan berdampak besar pada sektor pendidikan, sosial, dan ketenagakerjaan.
Melalui pelatihan ini, diharapkan muncul komitmen bersama dalam memperkuat kelembagaan adat, sekaligus menjadikan Bukittinggi sebagai kota budaya yang membanggakan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Bundo Kanduang Internasional, Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Bundo Kanduang Kota Bukittinggi, serta para Bundo Kanduang dari kelurahan dan kecamatan se-Kota Bukittinggi.
Dua narasumber kehormatan, Inyiak Dt. Palang Gagah dan Bundo Prof. Dr. Ir. Raudha Reno Thaib, juga turut memberikan pemaparan dalam sesi diskusi.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari BPRS Jam Gadang yang turut menjadi sponsor dan menyediakan fasilitas program tabungan untuk peserta.