“Kalau pelatihan seperti ini ingin berdampak, pemerintah seharusnya mengawal hingga penempatan, bukan sekadar memberi kursus lalu lepas tangan,” kritik seorang aktivis ketenagakerjaan lokal.
Tanpa transparansi data penempatan dan pengukuran hasil pelatihan yang nyata, kekhawatiran bahwa program ini hanya bersifat simbolik kian menguat. Pemerintah Kota Pariaman pun didesak untuk lebih serius dalam menjawab tantangan besar pengangguran, bukan sekadar menggulirkan program jangka pendek tanpa jaminan keberlanjutan.
halaman 2 dari 2