Kabarminang – Motif di balik kematian tragis Asril Wahyudi (28), sopir truk asal Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya terungkap. Para pelaku ternyata tega menghabisi nyawa korban hanya demi menguasai truk yang hendak dijual ke Lampung. Asril ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi hangus terbakar di dalam kendaraan yang dikemudikannya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Senin (13/10/2025) dini hari.
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula ketika tersangka AS (28) diajak oleh saksi berinisial P untuk bekerja di proyek pembangunan jembatan di Desa Tanah Abang, Muara Kuang, pada 6 Oktober 2025. AS kemudian mengajak tiga rekannya, yakni RS (24), A (34), dan IS yang kini berstatus daftar pencarian orang (DPO).
Beberapa hari kemudian, pada 12 Oktober dini hari, keempatnya menumpang truk yang dikemudikan Asril menuju lokasi proyek. Namun karena pekerjaan tidak sesuai harapan, mereka memutuskan pulang. Dalam perjalanan, mereka kembali bertemu korban dan menumpang truknya.
Saat melintas di Desa Betung I, Lubuk Keliat, sekitar pukul 23.30 WIB, tersangka AS tiba-tiba mencekik korban menggunakan jaket hingga tak sadarkan diri, dibantu oleh RS. Setelah memastikan korban meninggal dunia, para pelaku membawa truk itu ke area kebun tebu di Desa Rengas I, Payaraman. Di lokasi itu, AS mengambil uang korban sebesar Rp214 ribu, lalu bersama IS menyiramkan solar ke tubuh korban dan membakarnya bersama truk. Setelah itu, mereka melarikan diri ke arah kebun tebu.
“Tiga pelaku berhasil ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Satu lagi DPO, identitasnya sudah kita kantongi,” ujar Nandang kepada Sumbarkita, Selasa (21/10/2025).
Ketiga pelaku masing-masing berinisial AS, RS, dan A — warga Desa Payalingkung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir — ditangkap pada 19 Oktober 2025.
Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo, menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan, motif para pelaku karena ingin menguasai truk korban untuk dijual ke Lampung.
“Motifnya karena ingin menguasai mobil itu, yang rencananya akan dijual di Lampung,” jelasnya dalam konferensi pers di Mapolda Sumsel, Senin (20/10/2025).
















