Kabarminang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan Prof. Dr. dr. Abu Hanifah Dt. Maharaja Emas, tokoh kelahiran Kota Padang Panjang, sebagai calon Pahlawan Nasional tahun 2025. Sosok ini dikenal sebagai dokter, jurnalis, diplomat, hingga arsitek penting dalam lahirnya Sumpah Pemuda 1928.
Langkah pengusulan ini didukung penuh oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Ia secara langsung menyampaikan permintaan dukungan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra saat berkunjung ke Jakarta, Jumat (13/6/2025).
“Alhamdulillah, kita disambut baik oleh Pak Menko. Tujuan utama kami adalah meminta dukungan beliau agar usulan calon Pahlawan Nasional kita bisa dikabulkan,” ujar Mahyeldi di Kota Padang, Sabtu (14/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Mahyeldi menyampaikan bahwa untuk tahun ini, Pemprov Sumbar mengusulkan Abu Hanifah sebagai tokoh yang layak mendapat gelar Pahlawan Nasional. Usulan itu telah dikirim secara resmi kepada Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial.
Tokoh Multitalenta dari Ranah Minang
Abu Hanifah lahir pada 6 Januari 1906 di Bukit Surungan, Nagari Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok cendekiawan serbabisa yang mendedikasikan diri bagi perjuangan bangsa.
Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran di STOVIA dan Geneeskundige Hogeschool. Selain itu, ia aktif sebagai wartawan dengan nama pena El Hakim, penulis drama, dan novelis.
Abu Hanifah juga turut terlibat dalam berbagai pergerakan kebangsaan, termasuk menjadi salah satu motor Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Selepas kemerdekaan, ia dipercaya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949. Ia juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Brasil serta mengabdi di dunia akademik sebagai Guru Besar filsafat di IKIP Bandung.