Kabarminang — Universitas Andalas (Unand) buka suara soal mahasiswinya, Febriza Yusra Andini (24), mahasiswi Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, yang meninggal di kos diduga karena sakit sabulan.
Sekrataris Unand, Aidinil Zetra, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa Andini sakit karena teman-temannya tidak memberi tahu Unand. Ia menceritakan bahwa teman-teman Andini memberi tahu Rumah Sakit (RS) Unand ketika Andini ditemukan tidak bergerak dalam kosnya.
“Setelah mendapatkan informasi itu, RS Unand segera merespons informasi itu dengan mengirimkan tim medis ke kos Andini. Tim medis membawanya ke RS Unand dengan harapan masih bisa ditolong. Ternyata Andini dinyatakan meninggal oleh dokter di rumah sakit,” ujar Aidinil kepada Sumbarkita, Rabu (13/3).
Aidinil mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapat dari teman-temannya, Andini demam. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan penyakit Andini yang mengakibatkannya meninggal dunia sebab tidak ada rekaman penyakit Andini di RS Unand.
Kalau RS Unand atau Klinik Medika Andalas Unand mengetahui Andini sakit, Aidinil menyatakan bahwa korban akan diobati di salah satu fasilitas kesehatan tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab Unand, kata Aidinil, Dekan dan Wakil Dekan I Fakultas Pertanian mengurus kepulangan jenazah Andini ke kampung halamannya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Aidnil mengatakan bahwa Unand menyiapkan dua ambulans, yaitu ambulans Unand dan ambulans RS Unand, untuk membawa jenazah Andini. Namun, kata Aidinil, keluarga Andini sudah menyiapkan ambulans.
“Setelah berkoordinasi dengan keluarga Andini, akhirnya ambulans yang digunakan untuk membawa jenazah Andini adalah ambulans yang disediakan oleh keluarganya. Unand membantu proses administrasinya dan membiayai BBM ambulans,” tutur Aidinil.