Kabarminang.com – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatra Barat kembali menahan empat tersangka kasus dugaan korupsi proyek ganti rugi lahan Tol Padang-Sicincin beserta barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Padang Pariaman, Selasa (14/1). Keempat tersangka tersebut sebelumnya telah menjalani tahanan kota, namun status mereka kini menjadi tahanan rutan.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumbar, M. Rasyid, mengatakan, keempat tersangka, yakni Amroh, Zainuddin, Arlia Mursida, dan Syamsuir, sebelumnya menjalani penahanan kota selama 83 hari. Namun, dalam tahap dua ini, mereka dipindahkan ke penahanan rutan karena dinilai tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan kerugian negara.
“Menurut Jaksa, kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp27 miliar, sementara keuntungan yang diperoleh para penerima ganti rugi ilegal tercatat sekitar Rp9 miliar,” sebutnya saat dikonfirmasi Sumbarkita, Rabu (15/1).
Dia menjelaskan, kasus ini juga melibatkan dua ASN yang sebelumnya telah ditahan, yakni S dan Y, selaku Panitia Pengadaan Tanah (P2T). Para tersangka diduga terlibat dalam skema korupsi terkait pembayaran ganti rugi lahan pembangunan jalan tol di atas tanah milik Pemkab Pariaman.
“Dengan selesainya tahap dua, Jaksa akan segera mempersiapkan surat dakwaannya guna dilimpahkan ke Pengadilan,” ujar Rasyid.
Para tersangka dijerat dengan pasal-pasal pemberantasan tindak pidana korupsi, termasuk Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021. Ancaman hukuman maksimal bagi keempat tersangka mencapai 20 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat (Kejati Sumbar) menahan 11 tersangka terkait dugaan korupsi dalam pengadaan lahan proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru di Kabupaten Padang Pariaman.