Pakar keselamatan rumah tangga menyarankan agar pemanas air gas tidak dipasang di kamar mandi tertutup. Bila tidak ada pilihan lain, ruangan harus memiliki ventilasi udara keluar-masuk dan exhaust fan untuk mengalirkan sisa gas pembakaran.
“Gas CO sangat mudah menumpuk di ruang tertutup. Jika alat tidak memiliki cerobong pembuangan yang baik, risiko keracunan meningkat drastis,” tulis Environmental Literacy Council dalam artikelnya tentang bahaya gas rumah tangga.
Selain itu, detektor karbon monoksida (CO detector) juga direkomendasikan untuk rumah atau penginapan yang menggunakan alat berbahan bakar gas.
Alternatif yang Lebih Aman
Menurut laporan Energy.gov, penggunaan pemanas air listrik (electric water heater) lebih aman karena tidak menghasilkan gas pembakaran sama sekali. Meski konsumsi daya lebih tinggi, risiko keracunan dapat dihindari sepenuhnya.
Sejumlah penelitian internasional menunjukkan bahwa keracunan di kamar mandi akibat pemanas air gas benar-benar bisa terjadi, terutama jika alat dipasang tanpa ventilasi memadai. Gas karbon monoksida dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dalam waktu singkat dan berujung fatal jika tidak segera tertangani.
Pemerintah dan masyarakat diimbau lebih waspada terhadap penggunaan alat pemanas air berbahan bakar gas, terutama di tempat penginapan, rumah kos, dan fasilitas umum lainnya.
 
  
  
  
 















