Setiap elemen ketupat memiliki makna simbolis. Anyaman daun kelapa muda (janur) melambangkan kompleksitas kehidupan manusia dengan segala kesalahan dan dosa. Saat ketupat dibelah, tampak nasi putih di dalamnya, yang melambangkan hati yang bersih dan suci setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Tradisi “Lebaran Ketupat” atau “Bakda Kupat” dirayakan seminggu setelah Idulfitri, sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang melanjutkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Perayaan ini memperkuat tali silaturahmi dan menegaskan pentingnya introspeksi diri serta penyucian hati.
Dengan demikian, ketupat tidak hanya sekadar hidangan khas Lebaran, tetapi juga sarat dengan makna spiritual dan sosial yang mendalam dalam budaya Indonesia.