Kabarminang – Jumlah korban keracunan massal akibat konsumsi makanan dari Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam dilaporkan bertambah menjadi 108 orang hingga Kamis (2/10/2025) pukul 11.30 WIB. Para korban tersebar di wilayah Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah, dengan mayoritas adalah pelajar sekolah dasar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, menyebutkan bahwa korban terdiri dari siswa TK, SD, MTs, SMP, guru, orang tua, serta warga lainnya.
Hingga Kamis, sebanyak 41 orang masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, RSIA Rizki Bunda, dan Puskesmas Manggopoh. Sementara 67 orang lainnya sudah dipulangkan karena kondisi membaik.
“Korban mendapatkan pelayanan kesehatan di tiga rumah sakit dan Puskesmas tersebut,” kata Roza dalam keterangannya.
Korban dilaporkan mulai mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit kepala setelah mengonsumsi nasi goreng yang dibagikan dalam program MBG pada Rabu (1/10). Makanan tersebut disiapkan oleh dapur umum Nagari Kampung Tangah dan disalurkan ke 27 sekolah dengan total lebih dari 2.600 porsi.
Sebelumnya, pada Rabu malam, jumlah korban tercatat sebanyak 86 orang. Namun pada Kamis pagi, 22 orang tambahan datang berobat ke fasilitas kesehatan, memperbarui total korban menjadi 108 orang.
Status KLB Ditetapkan, Program MBG Dihentikan Sementara
Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus ini. Operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) langsung dihentikan sementara, sembari menunggu hasil investigasi yang tengah dilakukan bersama Badan Gizi Nasional (BGN).