Kabarminang — Seorang petani ditemukan meninggal dunia di pondok ladangnya di Laban, Jorong Kapa Utara, Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Pasaman Barat, pada Sabtu (6/9) 10.00 WIB.
Kepala Polsek Pasaman Polres Pasaman Barat, AKP Zulfikar, menginformasikan bahwa petani tersebut bernama Kalidi (60), warga Jorong Batang Biyu, Nagari Lingkuang Aua Barat, Kecamatan Pasaman.
Ia menuturkan bahwa Kalidi ditemukan oleh istrinya, Erma alias Cibik (55), saat mencari Kalidi ke ladang. Ia menceritakan bahwa Cibik mencari Kalidi ke ladang karena suaminya sudah dua hari tidak pulang.
“Korban menginap di ladang untuk memanen pisang. Ladang pisang itu berada di tengah kebun sawit. sudah dua hari tidak pulang ke rumah. Korban sering menginap di rumah pondok di ladangnya. Biasanya hanya satu hari atau dua hari. Karena korban tidak pulang dua hari, istrinya pergi mencari korban ke pondok,” ujar Zulfikar.
Di rumah pondok itu, kata Zulfikar, Erma mencium bau menyengat dari dalam pondok. Setelah itu, kata Zulfirkar, Erma memberi tahu warga bernama Apri Nandi, lalu Apri Nandi memanggil kakaknya, Ardizal.
“Ardizal membuka paksa pintu rumah pondok tersebut. Dia melihat kondisi korban tergeletak dan sudah meninggal dunia,” ucap Zulfikar.
Karena baunya sudah menyengat, kata Zulfikar, Kalidi diperkirakan sudah meninggal lebih dari 24 jam.
Zulfikar menginformasikan bahwa jenazah Kalidi dibawa warga ke RSUD Jambak. Ia mengatakan bahwa keluarga Kalidi tidak bersedia jenazah Kalidi diotopsi yang dinyatakan melalui surat pernyataannya. Meski demikian, kata Zulfikar, dari kasat mata tidak terlihat tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kalidi dan tanda kejanggalan lainnya.
“Penyebab kematian korban belum diketahui. Menurut keterangan keluarga, korban sudah lama sakit kepala, tetapi tidak pernah berobat ke rumah sakit. Korban hanya meminum obat warung jika sakit kepalanya kambuh,” ucap Zulfikar.













