Kabarminang.com – Pergelaran Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 dinilai menjadi salah satu upaya melestarikan bahasa daerah sebagai jati diri budaya untuk generasi muda. Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar.
Andree mengapresiasi kegiatan FTBI yang digelar oleh Balai Bahasa Sumbar. Ia menyebutkan festival ini sangat penting untuk mewujudkan komitmen bersama dalam melestarikan kebudayaan khususnya Bahasa Minangkabau dan Mentawai di Sumbar.
“Festival ini adalah momentum dan fondasi dalam pelestarian bahasa daerah sebagai jati diri budaya untuk generasi muda,” ungkapnya yang dikutip melalui Antara Sumbar pada Selasa (17/12).
Menurutnya, festival disebut menjadi salah satu cara untuk menjaga kelestarian budaya yang beragam di Kota Padang.
“Kebudayaan merupakan nilai luhur, identitas dan jati diri dari suatu daerah atau bangsa. Jika tidak dijaga dan dilestarikan maka bisa luntur atau bahkan hilang tergerus perkembangan jaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumbar Eva Krisna menyampaiakn FTBI digelar dalam rangka meningkatkan minat generasi muda untuk mempelajari dan mengembangkan bahasa dan sastra daerah yakni Minangkabau dan Mentawai.
“Di tangan generasi muda inilah nasib budaya Minangkabau dan Mentawai akan ditentukan ke depan. Generasi muda sangat potensial untuk menyemai kemahiran berbahasa dan berbudaya daerah,” sebutnya.