Di tengah semua tantangan, Fatmiyeti tetap teguh karena ia melihat harapan di wajah anak-anak yang perlahan bangkit kembali. Salah satu anak yang dulu datang dalam keadaan trauma berat kini telah menyelesaikan pendidikannya dan kembali ke RPSA Delima sebagai pendamping bagi korban lainnya.
“Dulu saya berpikir hidup saya sudah berakhir. Tapi di sini saya belajar bahwa saya masih punya masa depan,” kata seorang anak binaan Famiyeti, yang kini menjadi inspirasi bagi banyak korban lainnya.
Fatmiyeti tak pernah meminta penghargaan atas apa yang ia lakukan. Baginya, hadiah terbesar ialah melihat anak-anak yang dulu tak berdaya kini mampu tersenyum dan menatap masa depan.
“Saya tidak butuh tepuk tangan. Saya hanya ingin satu hal: tidak ada lagi anak yang datang ke rumah perlindungan ini karena itu berarti mereka aman,” tuturnya.
Dengan tekad yang tak tergoyahkan, Fatmiyeti terus berjuang. Ia merupakan benteng terakhir bagi anak-anak yang terluka, harapan bagi mereka yang telah kehilangan kepercayaan, dan suara bagi mereka yang selama ini dibungkam oleh ketakutan.