Sabtu, Juni 21, 2025
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
No Result
View All Result
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
kabarminang.com
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis

Ditipu Ibu-Ibu Ngaku Bisa Obati Penyakit, 2 Warga Pesisir Selatan Kehilangan 16 Emas

Holy Adib
Rabu, 26 Maret 2025 22:30
in Hukum & Kriminal
Epa, ibu-ibu yang menipu warga dengan modus bisa mengobati penyakit, merayu salah satu korban di rumahnya di Kampung Pandan, Nagari Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sabtu (22/3). Foto: IST

Epa, ibu-ibu yang menipu warga dengan modus bisa mengobati penyakit, merayu salah satu korban di rumahnya di Kampung Pandan, Nagari Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sabtu (22/3). Foto: IST


Kabarminang — Dua warga Kampung Pandan, Nagari Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, tertipu oleh seorang ibu-ibu yang mengaku bisa mengobati penyakit. Akibatnya, keduanya kehilangan 16 emas.

Kepala Polsek Batang Kapas, Iptu Borti Rovendra, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (22/3) siang. Ia menyebut bahwa ibu-ibu penipu tersebut mengaku bernama Epa (umur sekitar 55 tahun) dan mengaku berasal dari daerah di perbatasan Bukittinggi dengan Payakumbuh.

Borti menceritakan bahwa Epa datang ke Kampung Pandan dengan modus menjual berbagai macam kue untuk Lebaran sendirian. Sambil menawarkan kue kepada ibu-ibu, kata Borti, Epa mengaku bisa mengobati penyakit ringan, seperti badan penat-penat. Setelah mencoba dipijat oleh Epa, kata Borti, ibu-ibu itu merasa penyakitnya berkurang.

“Ibu-ibu itu lalu menceritakan bahwa ia punya seorang anak gadis yang jiwanya agak terganggu. Epa mengaku bisa mengobatinya. Namun, karena penyakit anak gadis itu agak berat, Epa meminta syarat emas yang banyak untuk meramu obatnya. Kalau emasnya sedikit, misalnya setengah emas, Epa bilang tidak bisa. Karena percaya, ibu-ibu tersebut mengeluarkan emas yang dimilikinya,” ujar Borti kepada Sumbarkita di Batang Kapas, Rabu (26/3).

Borti lanjut menceritakan bahwa Epa memasukkan emas itu ke dalam mangkuk kecil dan merendamnya dengan air dan daun sirih, lalu menutupnya. Epa, kata Borti, melarang ibu-ibu tersebut membuka wajan itu selama tiga jam karena membuat khasiat obat itu hilang. Setelah tiga jam, kata Borti, barulah wajan itu boleh dibuka dan diminum airnya untuk menyembuhkan penyakit.

“Sebelum meminta ibu-ibu menyimpan wajan yang berisi emas, daun sirih, dan air ramuan itu, Epa dengan cepat mengganti emas milik ibu-ibu dalam wajan dengan emas tiruan yang ia keluarkan dari tasnya. Ibu-ibu tidak menyadari itu dan percaya dengan larangan membuka wajan selama tiga jam karena itu pantangan. Ibu-ibu lalu menyimpan wajan itu dalam lemari,” tutur Borti.

Borti mengatakan bahwa ibu-ibu tersebut baru menyadari keesokan harinya bahwa emas yang mereka simpan dalam wajan sudah ditukar oleh Epa dengan emas tiruan.

“Kedua ibu-ibu yang menjadi korban bernama Ida dan Linda, umur sekitar 55 tahun. Bu Ida kehilangan 11 emas, sedangkan Bu Linda kehilangan 5 emas. Bu Linda sudah mengikhlaskan emasnya hilang dan menganggapnya tabungan akhirat, sementara Bu Ida tidak merelakan emasnya dicuri. Namun, Bu Ida belum melapor ke polsek. Saya sudah mendatangi rumah korban dan meminta korban untuk melapor polisi karena kasus itu delik aduan,” ujar Borti.

Borti mengimbau masyarakat Batang Kapas khususnya, dan Pesisir Selatan pada umumnya untuk berhati-hati terhadap Epa, ibu-ibu yang menipu warga dengan cara pura-pura mengobati penyakit, padahal menipu. Ia menyebut bahwa ciri-ciri Epa ialah tubuhnya gemuk pendek, mengenakan tas yang banyak saku.

“Dia tidak mau difoto. Kalau difoto, katanya inyiaknya akan pergi. Karena itu, korban tidak mendapatkan foto wajahnya dengan jelas karena dia mengelak saat difoto,” ucapnya.

Borti juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya kepada orang baru yang tak dikenal, yang datang k rumah dan tidak gampang percaya kepada orang yang mengaku mampu menyembuhkan penyakit dengan syarat-syarat yang aneh, seperti memberikan emas.

 

 

 

 


Tags: Batang KapehPesisir SelatanSumbar

Berita Terkait

Ayah Septia Adinda Bantah Anaknya Dimutilasi gegara Utang, Sebut Wanda Hanya Cari Alasan

Ayah Septia Adinda Bantah Anaknya Dimutilasi gegara Utang, Sebut Wanda Hanya Cari Alasan

21 Juni 2025
Dua Mayat yang Ditemukan di Solok Selatan Korban Pembunuhan, Pelaku Keluarga Sendiri

Polisi Ungkap Identitas Dua Wanita Korban Pembunuhan di Solok Selatan

20 Juni 2025
Dua Mayat yang Ditemukan di Solok Selatan Korban Pembunuhan, Pelaku Keluarga Sendiri

Dua Mayat yang Ditemukan di Solok Selatan Korban Pembunuhan, Pelaku Keluarga Sendiri

20 Juni 2025
Dua Mayat Ditemukan di Perkebunan Sawit di Solok Selatan

Dua Mayat Ditemukan di Perkebunan Sawit di Solok Selatan

20 Juni 2025
Terduga Pencuri di Pasaman Barat Ditangkap, Pelaku Adik Korban

Terduga Pencuri di Pasaman Barat Ditangkap, Pelaku Adik Korban

20 Juni 2025
Lansia di Pariaman Setubuhi Anak Yatim Perempuan di Bawah Umur

Lansia di Pariaman Setubuhi Anak Yatim Perempuan di Bawah Umur

20 Juni 2025
Next Post
Wali Kota Bukittinggi Fasilitasi Penyaluran Zakat Mal untuk 113 Kusir Bendi

Wali Kota Bukittinggi Fasilitasi Penyaluran Zakat Mal untuk 113 Kusir Bendi

Tinggalkan Komentar

TERPOPULER

Ngeri! Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Anggota Tubuh Lengkap di Padang Pariaman

Ngeri! Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Anggota Tubuh Lengkap di Padang Pariaman

17 Juni 2025

Terkuak! Terduga Pemutilasi di Padang Pariaman Bunuh 2 Perempuan Lain

Terkuak! Terduga Pemutilasi di Padang Pariaman Bunuh 2 Perempuan Lain

19 Juni 2025

Detik-detik Mengerikan Pemuda di Pesisir Selatan Mutilasi Teman Lalu Masak Dagingnya

Detik-detik Mengerikan Pemuda di Pesisir Selatan Mutilasi Teman Lalu Masak Dagingnya

15 Juni 2025

Ngeri, Warga Temukan Potongan Kaki di Padang Pariaman, Diduga Milik Mayat Tak Utuh yang Ditemukan Kemarin

Ngeri, Warga Temukan Potongan Kaki di Padang Pariaman, Diduga Milik Mayat Tak Utuh yang Ditemukan Kemarin

18 Juni 2025

Istri Minta Izin Pulkam ke Payakumbuh, Dosen di Padang Lakukan KDRT

Istri Minta Izin Pulkam ke Payakumbuh, Dosen di Padang Lakukan KDRT

16 Juni 2025

Tersangka Pembunuh di Pesisir Selatan Mutilasi Tubuh dan Makan Daging Korban

Tersangka Pembunuh di Pesisir Selatan Mutilasi Tubuh dan Makan Daging Korban

13 Juni 2025

Video: Tangis Pecah Jemaah Lansia Berpisah Selamanya dengan Istri yang Wafat saat Ibadah Haji

Video: Tangis Pecah Jemaah Lansia Berpisah Selamanya dengan Istri yang Wafat saat Ibadah Haji

15 Juni 2025

Informasi

  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

Berita

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau

© 2025 Kabarminang.com

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • Advertorial
  • Artikel & Opini
  • Bank Nagari
  • DPRD Sumatera Barat
  • Ekonomi & Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pemilu
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Ranah Minang
  • Pilkada
  • Politik
  • PT Semen Padang
  • Ramadhan
  • Tekno
  • Kabar Sumbar
  • Kabupaten Dharmasraya
  • Kabupaten Limapuluh Kota
  • Kabupaten Padang Pariaman
  • Kabupaten Pasaman Barat
  • Kabupaten Sijunjung
  • Kabupaten Solok
  • Kabupaten Solok Selatan
  • Kota Bukittinggi
  • Kota Padang
  • Kota Padang Panjang
  • Kota Pariaman
  • Kota Payakumbuh
  • Kota Solok
  • Kabar Rantau

© 2025 KabarMinang.com.