Kabarminang – Jenazah Siska Oktaviana Rusdi, atau yang akrab disapa Cika, akhirnya dimakamkan di samping pusara ibundanya, Kamis (17/7/2025), di pemakaman keluarga di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Pemakaman berlangsung dalam suasana haru, menyelimuti duka mendalam yang belum sirna dari hati keluarga.
“Tadi pagi kami ditelpon pihak kepolisian. Kami akan menjemput jenazah dan langsung memakamkannya hari ini,” ujar Yeni, tante korban, saat ditemui wartawan.
Pemakaman Cika bukan hanya menjadi penutup perjalanan hidup seorang gadis muda yang dikenal ceria dan santun, tetapi juga menjadi simbol luka berlapis bagi keluarga—kehilangan anak dan ibu dalam waktu berdekatan akibat satu peristiwa yang sama: pengkhianatan oleh orang terdekat.
Tersangka adalah Kekasih yang Sudah Seperti Keluarga Sendiri
Duka keluarga semakin dalam ketika pihak kepolisian menetapkan Satria Juanda alias Wanda sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Cika. Yang mengejutkan, Satria bukanlah orang asing. Ia disebut sebagai kekasih Cika sejak masa sekolah dan dikenal sangat akrab dengan keluarga, bahkan telah dianggap seperti anak sendiri oleh ibunda korban.
“Kami sangat syok, karena dia sudah seperti keluarga sendiri. Ibunya Cika pun sangat dekat dengannya,” ungkap Yeni dengan mata berkaca-kaca.
Menurut keterangan keluarga, Satria sering datang ke rumah dan bersikap sopan, sehingga tak ada sedikit pun kecurigaan yang muncul. Namun semua berubah ketika kabar penangkapannya oleh polisi tersebar, mengguncang seluruh keluarga.
Ibunda Cika Meninggal Setelah Mengetahui Pelaku
Tak hanya kehilangan Cika, keluarga juga harus menerima kenyataan pahit bahwa ibunda almarhumah meninggal dunia tak lama setelah mengetahui bahwa orang yang selama ini dia percaya dan sayangi, justru diduga menjadi pelaku dalam kematian anaknya sendiri.
“Ibunya Cika benar-benar terpukul. Sejak tahu siapa pelakunya, kondisinya memburuk hingga akhirnya menyusul pergi. Kami kehilangan dua orang dalam waktu sangat dekat,” ujar Yeni.