Kabarminang – Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat, John Kenedy Azis meminta para mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) Terpadu dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Padang untuk aktif mengedukasi masyarakat mengenai berbagai permasalahan kesehatan.
Permintaan itu disampaikannya saat membuka kegiatan PKL Terpadu dengan Pendekatan Interprofessional Education and Collaborative Practice (IPE-CP) tahun 2024–2025 yang berlangsung di Hall IKK Parit Malintang, Senin (21/4).
“Kami berharap adik-adik mahasiswa dapat berinteraksi aktif dengan masyarakat, memberikan edukasi, melakukan skrining kesehatan, serta menyusun strategi intervensi yang kontekstual dan berdampak nyata,” ujar John Kenedy Azis, Selasa (22/4).
Menurutnya, Kabupaten Padang Pariaman saat ini menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, seperti tingginya angka kasus tuberkulosis paru, peningkatan penyakit jantung di usia produktif, serta masalah stunting yang memerlukan penanganan terpadu lintas sektor dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Ia menambahkan, kehadiran 810 mahasiswa bersama 96 dosen pembimbing diharapkan dapat memberikan kontribusi positif melalui penyuluhan, survei kesehatan, dan program-program promotif serta preventif lainnya.
Pada kesempatan itu, John Kenedy juga menekankan pentingnya sikap humanis dari para tenaga kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
“Sapalah orang dengan ramah, berikan senyuman, dan tanamkan rasa empati terhadap kesulitan atau sakit yang dialami orang lain,” imbuhnya.
Ia menilai kehadiran mahasiswa dalam kegiatan PKL tidak hanya merupakan bagian dari proses akademik, tetapi juga bentuk nyata kontribusi dunia pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di sektor kesehatan masyarakat.
“Kami yakin melalui kegiatan PKL terpadu ini, para mahasiswa akan memperoleh pengalaman lapangan yang berharga. Interaksi langsung dengan masyarakat, pemahaman terhadap permasalahan kesehatan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat akan membentuk profesionalisme dan empati sebagai calon tenaga kesehatan masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Padang, Renida Yanti, menjelaskan bahwa kegiatan PKL akan berlangsung selama tiga minggu dan diikuti oleh mahasiswa semester akhir dari berbagai program studi.
“Selama PKL, mahasiswa akan melakukan monitoring dan pemetaan permasalahan kesehatan di wilayah Padang Pariaman,” katanya.
Renida menyebutkan bahwa Padang Pariaman dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki ikatan emosional yang kuat dengan institusi, tingkat penerimaan masyarakat yang tinggi, serta dukungan maksimal dari pemerintah daerah.
Diketahui, total sebanyak 810 mahasiswa Poltekkes Kemenkes akan mengikuti PKL di 83 korong yang tersebar di 14 nagari pada dua kecamatan, yakni Batang Anai dan Lubuk Alung.