Kabarminang – Kota Bukittinggi meraih Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Peringkat Utama pada 2025 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Penghargaan diberikan atas upaya Pemerintah Kota Bukittinggi dalam mengimplementasikan 24 indikator KLA, diantaranya mencakup hak sipil dan kebebasan anak, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus bagi anak.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengatakan penghargaan KLA merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan lingkungan yang ramah bagi anak.
Ia mengatakan, pada tahun ini prestasi Bukittinggi meningkat dari Kategori Nindya menjadi peringkat Utama, sekaligus menjadikannya satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang meraih pencapaian tersebut.
“Saya berharap keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk terus berinovasi serta memperkuat sinergi, sehingga seluruh anak di Bukittinggi dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan penuh kepedulian,” ujarnya.
Ia melanjutkan, penghargaan ini adalah hasil kerja bersama pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat pembangunan berwawasan anak agar lahir generasi yang sehat, cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat pada Jumat (8/8).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Arifatul Choiri Fauzi, mengatakan program KLA merupakan bentuk nyata dari komitmen daerah dalam membangun sistem perlindungan anak yang menyeluruh, terencana, dan berkelanjutan.
“KLA adalah jembatan antara regulasi nasional dan perlindungan anak di tingkat lokal, yang bertujuan agar setiap anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan mampu mencapai potensi maksimalnya,” sebutnya.