Kabarminang – Organisasi sosial Aksi Solidaritas Piaman Laweh (ASPILA) menunjukkan kepedulian nyata terhadap dunia pendidikan di daerah, dengan memberikan bantuan kepada seorang siswa prasejahtera, Fernando Hamzah, yang hampir putus sekolah akibat tidak mampu membayar biaya daftar ulang.
Fernando, siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Batang Anai, sempat tidak diperbolehkan mengikuti proses daftar ulang karena belum melunasi biaya sebesar Rp950.000. Ibunya, Nuraini, hanya mampu menyediakan Rp300.000, dan permohonan untuk membayar secara cicilan disebut ditolak oleh pihak sekolah.
Menanggapi situasi tersebut, ASPILA melalui Ketua Umum Azwar Anas segera turun tangan. Organisasi ini memberikan bantuan berupa pakaian sekolah, alat tulis, serta perlengkapan belajar lainnya. Tak hanya itu, ASPILA juga menyerahkan dana sebesar Rp2.200.000 kepada keluarga Fernando.
“Kami tidak bisa tinggal diam. Pendidikan adalah hak dasar anak, dan tak boleh ada yang tertinggal hanya karena uang daftar ulang,” ujar Azwar Anas, Ketua ASPILA, saat menyerahkan bantuan secara langsung.
Uang yang diberikan kepada Fernando melalui ibunya untuk batuan sekolah senilai Rp2.200.000 merupakan donasi dari berbagai pihak yang peduli terhadap pendidikan.
ASPILA berharap bantuan ini bisa membuka jalan bagi Fernando untuk kembali ke sekolah, sekaligus mengetuk hati para pemangku kebijakan dan masyarakat luas agar lebih peka terhadap persoalan serupa.
ASPILA selama ini dikenal aktif mendampingi warga prasejahtera di Padang Pariaman, khususnya dalam bidang pendidikan dan sosial. Menurut Azwar Anas, persoalan seperti yang dialami Fernando bukanlah kasus pertama, dan semestinya tidak perlu terjadi di sekolah negeri yang dibiayai oleh negara.
“Kami juga mendesak pihak terkait agar kebijakan pendidikan bisa lebih adil dan berpihak pada keluarga tidak mampu. Jangan sampai sekolah jadi mimpi yang makin jauh,” tambah Azwar.