Kabarminang — Polisi menghentikan sebuah mobil di jalan umum Pasar Baru Muara Labuh, Jorong Kampung Palak, Nagari Pasir Talang Selatan, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, Jumat (1/8), yang membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam jumlah banyak. Dari mobil itu polisi menemukan tiga jeriken berisi 96 liter solar bersubsidi dan satu tangki modifikasi yang memuat 192 liter Pertalite bersubsidi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Polres Solok Selatan, AKBP M. Faisal Perdana, dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/8). Ia menyebut bahwa dalam operasi itu pihaknya menangkap seseorang berinisial Y, warga Jorong Kampung Terandam, Nagari Pasar Muaralabuh, Kecamatan Sungai Pagu. Pihaknya sudah menetapkan Y sebagai tersangka penyalahguna BBM bersubsidi dan menjeratnya dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang penetapan Perpu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun.
“Y akan membawa BBM tersebut ke rumahnya untuk dijual kembali,” ucap Faisal.
Faisal mengatakan bahwa penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang resah akan pembelian BBM bersubsidi di SPBU dalam jumlah banyak. Ia menyebut bahwa pembelian BBM bersubsidi ada batasan dan tidak boleh membelinya dengan tangki modifikasi.
“Penyalahgunaan BBM bersubsidi jelas merugikan negara dan masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tuturnya.
Faisal mengimbau semua petugas SPBU di Solok Selatan untuk tetap melayani pembelian BBM bersubsidi sesuai dengan barkode yang telah ditentukan. Menurutnya, langkah itu penting dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat luas.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk penyalahgunaan BBM bersubsidi. Semua pihak harus bertanggung jawab dan ikut menjaga agar penyaluran BBM tepat sasaran,” ucapnya.