Kabarminang – Hujan lebat yang mengguyur sejak Selasa pagi (10/6/2025) memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah titik di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Sipora Utara.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, mengatakan bahwa bencana melanda enam desa di wilayah tersebut. Di antaranya adalah Desa Tuapejat, Sido Makmur, Bukit Pamewa, Goissoinan, dan Matobe.
“Di Sipora Utara terjadi peristiwa banjir dan tanah longsor. Sejumlah wilayah yang berada di dataran rendah tergenang cukup parah, seperti di kawasan Susteran Tuapejat dan Sido Makmur,” ujar Lahmuddin kepada Sumbarkita, Selasa.
Menurut Lahmuddin, ketinggian air di beberapa lokasi bervariasi. Namun hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan angka pastinya karena tim gabungan masih melakukan pendataan di lapangan.
Ia menyebut, personel dari BPBD, Basarnas, TNI, dan jajaran Pemerintah Daerah termasuk Bupati Kepulauan Mentawai sudah turun langsung ke lokasi untuk membantu penanganan darurat.
“Petugas kita masih mendata berapa jumlah warga dan kepala keluarga yang terdampak. Fokus kita saat ini evakuasi, pemantauan lokasi longsor, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak,” jelasnya.
Lahmuddin menambahkan, wilayah Sipora Utara memang sudah beberapa kali mengalami banjir, terutama pada musim hujan. Beberapa titik yang terdampak kali ini diketahui merupakan kawasan langganan banjir sebelumnya.
Kondisi geografis dataran rendah menjadi faktor yang memperparah genangan. Ia mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan jika hujan kembali turun.
“Tim kami masih berjibaku di lapangan. Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar situasi bisa segera terkendali,” katanya.