Kabarminang — Tawuran terjadi di Simpang Pertanian, tepatnya di depan Masjid Al Mubarak, Simpang Sungai Pinang, Padang Pariaman, pada Selasa (4/3) pagi. Kejadian itu membuat masyarakat makin resah karena berlangsung dua hari berturut-turut.
Kepala Polsek Batang Anai Polres Padang Pariamana, Iptu Ricky Vrama Putra, mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan patroli di kawasan tersebut hingga batas Kota Padang dengan Padang Pariaman. Pihaknya melakukan patroli tiap hari, dari waktu salat Isya hingga pagi.
“Mendapat informasi adanya tawuran itu, personel yang sedang patroli ke arah Bandara Internasional Minangkabau (BIM) langsung bergerak ke lokasi. Namun, para pelaku tawuran melarikan diri,” ujarnya.
Ricky mengatakan bahwa para pelaku tawuran sengaja bermain “kucing-kucingan” dengan aparat kepolisian. Saat polisi berpatroli di lokasi, kata Ricky, pelaku tawuran tidak beraksi. Akan tetapi, jika patroli bergeser ke tempat lain, katanya, tawuran kembali terjadi.
“Kami akan terus melakukan patroli. Jika warga melihat kejadian serupa, segera laporkan kepada kami. Kami akan menindak tegas para pelaku tawuran,” tuturnya.
Sementara itu, warga setempat makin khawatir dengan aksi tawuran yang terus berulang. Salah seorang warga, Ramli, menyatakan bahwa para pelaku tawuran saling menyerang menggunakan mercon hingga mengganggu ketertiban lingkungan dan membahayakan pengendara yang melintas.
“Mereka tidak peduli dengan sekitar. Bahkan, ada warga yang terkena imbasnya,” kata Ramli.
Hal serupa diungkapkan oleh Rudi, warga lainnya. Ia menyebut bahwa para pelaku juga menggunakan batu dan senjata tajam dalam tawuran tersebut.
“Dua hari ini mereka seperti berkelahi bersama-sama. Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap mereka,” ujar Rudi.
Ia berharap kepolisian mengambil tindakan lebih tegas agar tawuran tidak terus berulang dan membahayakan anak-anak serta warga sekitar.