Kabarminang.com – Sumatera Barat (Sumbar) masuk dalam 12 provinsi di Indonesia yang direncanakan menjadi daerah prioritas pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) oleh Kementerian Ekonomi Kreatif.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda. Ia menyampaikan bahwa dalam jika rencana itu terealisasi, maka akan berdampak sangat besar bagi Sumbar di sektor ekraf.
“Melalui program ini perhatian pemerintah pusat ke Sumbar akan semakin besar sehingga sektor ekraf bisa berkembang lebih cepat,” kata dia yang disadur melalui Antara Sumbar pada Kamis (7/11).
Luhur menyebutkan terkait pengembangan ekraf tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar pada 2023 juga sudah menyelesaikan peraturan daerah (perda) tentang Pengembangan Ekraf. Termasuk menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pengembangan Ekraf.
“Payung hukum dan teknisnya sudah ada. Tahun depan kita siapkan rencana induk dan peta jalan atau roadmap. Ini bisa jadi pondasi panduan penyelenggaraan ekraf di Sumbar,” ujarnya.
Ia menerangkan ekraf memiliki 17 sub sektor. Berbeda dengan UMKM, ekraf dapat dikatakan ekraf apabila ada nilai tambah suatu produk yang memiliki kekayaan intelektual. Di Sumbar, ada tiga sub sektor unggulan ekraf yang telah masuk dalam roadmap yang telah disiapkan yaitu kuliner, kriya dan fashion. Selain itu juga ada subsektor lokomotif yaitu film dan musik, sisanya 12 pendukung.
“Kita juga sedang siapkan aplikasi untuk pendataan ekraf agar nanti program yang disiapkan bisa lebih tepat sasaran,” terangnya.
Dari data 2022 terdapat 1.944 pelaku ekraf di Sumbar, lalu pada 2023 meningkat menjadi 2.469 pelaku ekraf.