Sumbarkita — Sebanyak 113 warga Perumahan PT AMP3 Blok 2 Patok 17 di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam, yang terdampak banjir mengalami kekurangan bantuan logistik dan kebutuhan dasar. Mereka merupakan pengungsi korban banjir yang terjadi akhir bulan yang lalu.
Salah seorang warga yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa banjir yang melanda kawasan tersebut mengakibatkan sekitar 80 hingga 100 kepala keluarga (KK) terdampak. Ia menilai kondisi permukiman tidak layak huni karena genangan air merendam rumah warga yang berada di dataran rendah itu.
Karena itu, kata warga tersebut, mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Ia menyebut bahwa terdapat tiga titik pengungsian bagi warga Perumahan PT AMP3 Blok 2 Patok 17, yakni di kawasan Patok 13, Tower, serta PT AMP3 TPA yang berada di sekitar area kantor. Ia menginformasikan bahwa sekitar 85 orang mengungsi di Patok 13, 16 orang di AMP3 TPA, dan 12 orang di kawasan Tower.
Warga itu juga mengatakan bahwa pengungsi juga membutuhkan kebutuhan mendesak yang saat ini paling diperlukan antara lain bahan pangan; popok anak; pakaian layak pakai, terutama untuk anak-anak dan balita; serta susu untuk balita. Selain itu, katanya, pengungsi membutuhkan perlengkapan penunjang, seperti kelambu dan tikar.
“Kondisi di pengungsian cukup dingin, terutama pada malam hari, sehingga perlengkapan tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pengungsi, khususnya anak-anak dan balita,” tutur warga tersebut kepada Kabarminang.com pada Rabu (24/12).
Warga itu berharap adanya perhatian dan penanganan segera, baik dalam penanggulangan luapan aliran Batang Masang maupun pemenuhan kebutuhan logistik. Ia mengharapkan hal itu agar pengungsi dapat tertangani dan aktivitas masyarakat kembali normal.
Ia menceritakan bahwa banjir di sana terjadi akibat meluapnya sungai Batang Masang. Meski cuaca terpantau tidak hujan, katanya, debit air tidak mengalami penurunan, bahkan berpotensi meluas apabila hujan kembali turun.
Hingga berita ini diturunkan kondisi air di lokasi belum diketahui perkembangannya karena jaringan di lokasi sangat sulit.













