Kabarminang — Korban banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Agam sudah mencapai 188 korban meninggal dunia dan 72 masih hilang. Data tersebut merupakan data per 9 Desember 2025 pukul 20.00 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Gafur, mengatakan, dari 188 tersebut, sebanyak 23 korban belum teridentifikasi. Ia menyebut sebaran korban yang meninggal berada di Kecamatan Palembayan 138 orang, Malalak 14 orang, Tanjung Raya 10 orang, Matur, Palupuah, dan Ampek Nagari masing-masing 1 orang.
“Rincian korban yang hilang: Palembayan 66 orang, Malalak 3 orang, Tanjung Raya 2 orang, Lubuk Basung 1 orang,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa jumlah pengungsi mencapai 4.117 jiwa, tersebar di sejumlah kecamatan. Pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Raya 2.865 orang, diikuti Palembayan sebanyak 782 orang, Matur 255 orang, IV Koto 87 orang, dan Palupuah 128 orang.
“Sebanyak 10 orang masih dalam perawatan medis di RSUD Lubuk Basung, 2 orang di RSUP M. Djamil, dan 1 orang di RSUD M. Yamin Pariaman,” tutur Abdul.
Ia mengatakan bahwa kerusakan permukiman dan infrastruktur juga terdampak dalam skala besar. Rumah warga yang terdampak mencakup 493 unit rusak ringan, 359 rusak sedang, dan 600 rusak berat.
“Sebanyak 67 titik jembatan mengalami kerusakan, 49 titik jalan rusak,” tuturnya.
Selain rumah, fasilitas umum yang terdampak, kata Abdul, ada 11 tempat ibadah rusak, 99 sekolah terdampak, 8 irigasi mengalami kerusakan, selain itu 16 unit bendungan rusak. Kemudian sektor pertanian dan peternakan mengalami kerugian besar: 1.813,70 hektare lahan pertanian rusak, dan 5.025 hewan ternak terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih berjibaku melakukan pencarian korban dan menyalurkan bantuan kepada warga.
















