Kabarminang – Rektor Universitas Andalas (UNAND), Efa Yonnedi, mengingatkan mahasiswa agar lebih berhati-hati terhadap bahaya pinjaman online (pinjol), layanan paylater, dan perjudian daring yang kini banyak menjerat kalangan muda.
Pesan itu disampaikan Efa dalam kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Sumatera 2025 (ELKASU) yang digelar di Gedung Convention Hall UNAND Kampus Limau Manis, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, kebiasaan hidup instan dan konsumtif di era digital dapat menjadi jebakan baru bagi mahasiswa jika tidak dibarengi kemampuan mengelola keuangan secara sehat.
“Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, tapi juga pembentukan karakter. Mahasiswa unggul harus bisa merencanakan masa depan dan mengambil keputusan keuangan dengan bijak,” ujar Efa.
Ia menegaskan, pinjol dan judi online terbukti memicu masalah psikologis dan sosial di kalangan mahasiswa, termasuk stres, konflik keluarga, dan penurunan prestasi belajar. Karena itu, Efa mendorong mahasiswa untuk lebih aktif memahami literasi keuangan sejak dini.
Program Literasi untuk Generasi Z
Kegiatan ELKASU diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dengan UNAND, menghadirkan sejumlah narasumber seperti Dr. Edi Ariyanto (FEB UNAND), Abdi Azizul Hakim (BRI), dan Yudistira Surjadi Slamet (LPS).
Acara ini merupakan bagian dari program tahunan LPS I Medan, yang sejak 2024 menyasar wilayah Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung.
Kepala Kantor Perwakilan LPS I Medan, Muhammad Yusron, mengatakan ELKASU tahun ini difokuskan di tiga daerah — Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat — sebagai langkah memperkuat literasi keuangan di kalangan generasi Z, kelompok demografis terbesar di Indonesia.
“Gen Z adalah masa depan ekonomi bangsa. Meningkatkan literasi keuangan pada generasi ini berarti menyiapkan masa depan yang lebih kuat dan berintegritas,” kata Yusron.
















