Kabarminang – Tim Penelusuran Naskah Kuno dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Padang Panjang menelusuri jejak literasi Islam klasik di Surau Lubuak Bauak, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (30/10/2025).
Plt. Kabid Perpustakaan DPK Padang Panjang, Patmawati, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menelusuri warisan intelektual Islam Minangkabau yang tersimpan dalam manuskrip-manuskrip tua peninggalan ulama masa lampau.
“Surau Lubuak Bauak dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam tradisional pada abad ke-18 hingga ke-19. Di tempat ini, para ulama dan muridnya dahulu menyalin, mempelajari, serta mengajarkan berbagai ilmu keislaman, mulai dari fikih, tauhid, hingga tasawuf,” ujarnya.
Dalam penelusuran itu, tim menemukan sejumlah buku fikih berhuruf Arab Melayu yang diperkirakan berusia sekitar 246 tahun. Namun, menurut Patmawati, naskah tersebut tidak dikategorikan sebagai naskah kuno karena sudah dalam bentuk cetakan.
“Saat penelusuran, kami menemukan sejumlah buku fikih bertulisan Arab Melayu yang diperkirakan berusia sekitar 246 tahun. Namun, naskah tersebut bukan termasuk kategori naskah kuno karena sudah dalam bentuk cetakan, bukan hasil tulisan tangan asli sebagaimana syarat sebuah manuskrip,” jelasnya.
Selain melakukan dokumentasi, tim juga mewawancarai penjaga surau, Armi Lestari, untuk menelusuri asal-usul koleksi dan sejarah bangunan tersebut.
“Surau ini dibangun pada 1896 dan selesai sekitar 1901. Tempat ini pernah menjadi lokasi belajar salah satu ulama besar Nusantara, Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) pada 1925–1928. Bahkan, lokasi ini disebut-sebut menjadi inspirasi lahirnya novel ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’,” ungkapnya.
Patmawati menambahkan, penelusuran semacam ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran generasi muda terhadap nilai sejarah serta peran surau dalam membentuk peradaban Islam di masa lampau.
“Kami berharap hasil penelusuran dapat memperkuat kesadaran generasi muda terhadap nilai sejarah serta peran surau sebagai pusat pendidikan dan peradaban dimasa silam,” tutupnya.














