Kabarminang — Pemuda berinisial NT (30) di Kabupaten Agam menginjak kepala ayahnya, N (67), hingga keluar darah dari mulut korban. Korban akhirnya tewas sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kepala Seksi Humas Polres Bukittinggi, Iptu Gunawan, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Jorong Nyiur, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, pada Minggu (5/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Ia menceritakan bahwa malam itu NT meminta uang untuk membeli rokok kepada ayahnya. N mengatakan bahwa ia tidak ada uang.
“Ayah menggertak NT untuk mengantarkannya ke rumah sakit jiwa lagi. NT menjawab bahwa ayahnya selalu seperti itu kepadanya. Kemudian, ayah memukul NT dengan sebuah ember. Setelah itu, NT emosi dan mendorong ayahnya sehingga ayahnya terjatuh di kamar mandi sehingga ayahnya jatuh dan telentang. Kemudian, NT menginjak kepala ayahya lima kali hingga mulut korban mengeluarkan darah,” tutur Gunawan.
Sementara ayahnya tergeletak di dalam kamar mandi, kata Gunawan, NT pergi ke kamar ayahnya dan mengambil uang ayahnya di dalam peti. Karena peti tersebut terkunci, kata Gunawan, NT mengambil linggis, lalu membuka peti tersebut secara paksa.
“NT mengambil uang dalam peti itu Rp13 juta. Dia lalu mengambil tasnya di dalam kamarnya, kemudian memasukkan uang tersebut ke dalam tas. Setelah itu, dia pergi dari rumah tersebut dan meninggalkan ayahnya yang tergeletak di kamar mandi,” ujar Gunawan.
Gunawan menceritakan bahwa NT pergi ke arah Padang Pariaman. Saat NT sampai di daerah Nunggun, di perbatasan Malalak dengan Padang Pariaman, kata Gunawan, NT diadang oleh IN, ketua pemuda tempat NT tinggal, dan empat orang yang tidak dikenal. Kelima orang itu, kata Gunawan, memegang dan mengikat NT.
“Kelima orang itu berkata kepada NT bahwa ayahnya sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, mereka membawa NT dan barang-barangnya ke rumah. Mereka kemudian menyerahkan NT beserta barang bukti uang tunai Rp3,4 juta ke kepolisian di hadapan wali jorong, Kini NT sudah ditahan di Mapolres Bukittingi,” ucap Gunawan.
Menurut keluarga dan tetangga korban dan NT, kata Gunawan, NT sudah tiga kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa HB Saanin di Padang. Ia menyebut bahwa NT masih minum obat tiap hari.