Kabarminang — Nabila Khairunisa, salah satu dari dua SMAN 10 Padang yang tewas setelah mobil yang mereka tumpangi ditabrak kereta api, merupakan anak Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad. Pantauan Kabarminang.com di lapangan, jenazahnya disalatkan di Masjid Muhajirin, Kubu Dalam Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, dekat rumah duka.
Kapolresta Padang, Kombes Apri Wibowo, yang melayat di rumah duka, mengatakan bahwa jenazah Nabila akan dibawa ke Kambang, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, kampung ibunya untuk dimakamkan.
Apri mengatakan bahwa dari tujuh siswa SMAN 10 Padang yang berada dalam mobil Honda Brio yang ditabrak kereta api di Jati Koto Panjang, Kecamatan Padang Timur, Kamis (21/8/2025), dua di antaranya tewas, salah satunya Nabila.
Ketika ditanya kronologi peristiwa tersebut, Apri mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan karena Kasatlantas sedang mengumpulkan data.
Sebelumnya, Kanit Lantas Polsek Padang Timur, Iptu Hendro Sumbogo, mengatakan bahwa ada tujuh penumpang di dalam Honda Brio yang ditabrak kereta api di Jati Koto Panjang. Ia menyebut bahwa dua orang di antaranya tewas, sementara lima lainnya luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabarminang.com, dua siswa yang tewas itu ialah Nabila Khairunisa dan Alya Azzura. Lima penumpang lainnya yang luka-luka ialah Jihan Putri Soan, Adisti, Anisa, Azura, dan Nayala, yang kini dirawat di RS Yos Sudarso Padang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kabarminang.com, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Mobil Brio putih dengan nomor polisi F 1150 FAO datang dari arah Jati Parak Salai dan hendak melintas menuju Jalan Raya Jati. Saat mobil melewati perlintasan kereta api, dari arah Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM), melaju kereta api, kemudian menghantam mobil tersebut. Benturan keras membuat kendaraan terseret sejauh 10 meter.
Kabarminang.com terus menghimpun informasi terkait dengan kecelakaan itu dari berbagai pihak terkait.