Kabarminang – Polisi menyampaikan perkembangan kasus pembunuhan tiga mahasiswi disertai mutilasi yang terjadi di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan bahwa dari tiga korban yang telah teridentifikasi, dua di antaranya merupakan korban pembunuhan berencana oleh tersangka Wanda. Kedua korban tersebut adalah Adek dan Septia Dinda.
Sementara itu, satu korban lainnya yang diketahui bernama Siska atau Cika, yang juga merupakan pacar dari tersangka Wanda sendiri, disebut tidak dibunuh secara berencana.
“Dari hasil penyidikan sementara, Adek dan Septia Dinda merupakan korban pembunuhan berencana oleh tersangka Wanda. Sedangkan Siska atau Cika, pacar pelaku sendiri, bukan merupakan korban pembunuhan yang direncanakan sebelumnya,” ungkap AKBP Faisol kepada Sumbarkita, Senin (4/8).
Lebih lanjut dia menyampaikan, konferensi pers resmi kasus ini belum digelar. Sebelumnya, sempat dijadwalkan diadakan di tingkat Polres, namun kemudian dialihkan ke Polda Sumatera Barat karena pertimbangan kewenangan. Hingga kini, Polda belum memastikan kapan konferensi pers tersebut akan dilaksanakan secara resmi.
“Memang beberapa kali rencana konferensi pers sempat tertunda karena kewenangan konferensi diambil alih oleh Polda,” jelas AKBP Faisol sebelumnya.
Polisi meminta masyarakat bersabar dan menunggu informasi resmi yang nantinya akan diumumkan dalam forum terbuka.
“Kami masih terus bekerja keras untuk menuntaskan penyidikan ini. Kami mengerti keresahan masyarakat, tapi mohon bersabar menunggu hasil final,” ujar AKBP Faisol.
Sebelumnya, tiga perempuan muda menjadi korban pembunuhan berantai sadis disertai mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ketiga korban yaitu Siska Oktavia Rusdi (23), Adek Gustiana (24), dan Septia Adinda (25). Ketiganya diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswi di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan (STIE KBP) Padang.