Kabarminang – Semangat literasi kembali menggema di Kota Serambi Mekkah. Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, menyerahkan hadiah kepada para pemenang rangkaian kegiatan Festival Literasi III-2025, Jumat (25/7/2025).
Festival yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) ini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, menyampaikan ide, dan menciptakan karya bermakna di era digital.
“Ini bukan soal siapa yang menang, tetapi bagaimana kita membangun kota yang punya daya pikir dan daya saing. Literasi adalah fondasi kota cerdas,” ujar Hendri Arnis dalam sambutannya.
Ragam Lomba dan Para Juara
Festival ini menghadirkan berbagai lomba, di antaranya Pembuatan Video Konten Literasi dan Resensi Buku Koleksi Perpustakaan.
Pembuatan Video Konten Literasi
- Juara 1: Linda Wahyuni (Rp5 juta)
- Juara 2: Mhd Hanafi MEF (Rp4 juta)
- Juara 3: Yasmin Aini (Rp3 juta)
- Tujuh terbaik (Rp1 juta): Geri Agustami, Mursidiq, Welldi Refiyatno Yasri, Ramu Putri Syahrul, Lis Wulandari, Khaira Andana Vetra, Yuliza Zen.
Resensi Buku Koleksi Perpustakaan (SMA/SMK/MA)
- Juara 1: Sang Mahamanusya (SMAN 3)
- Juara 2: Shierly Numa Melati (SMAN 1)
- Juara 3: Aisya Syifa Aozora (SMAN 1).
Tingkat SMP/MTs
- Juara 1: Fathiyya Assyifa (Pondok Alquran Iqilabi Lubuk Basung/MTsS Kauman Muhammadiyah Padang Panjang)
- Juara 2: Mayesa Haniyah (MTsS DMP Diniyyah Puteri)
- Juara 3: Khanza Widyadi Putri (SMPN 4 Padang Panjang).
Bangun Generasi Melek Literasi
Wawako Allex Saputra mengapresiasi antusiasme pelajar dan warga dalam mengikuti festival ini.
“Kami bangga dengan antusiasme pelajar dan warga. Ini membuktikan literasi telah tumbuh menjadi budaya positif di tengah masyarakat Padang Panjang,” ujarnya.
Festival ini dihadiri Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, dan Kepala Dinas Perpustakaan Arsip Sumbar. Lebih dari sekadar lomba, kegiatan ini menjadi bagian dari strategi membangun karakter generasi muda melalui pendidikan berbasis nilai, teknologi, dan budaya.
“Masa depan Padang Panjang bukan hanya dibangun dari beton dan aspal, tetapi dari gagasan, kata-kata, dan semangat generasi melek literasi,” pungkas Hendri Arnis.