Kabarminang — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Pesisir Selatan memasang spanduk peringatan dan imbauan di samping kedua pintu masuk jembatan darurat Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai. Spanduk itu berisi peringatan dan imbauan bagi warga untuk berhati-hati melewati jembatan tersebut dengan sepeda motor. Sebelumnya, seorang warga meninggal karena terjatuh ke sungai saat melewati jembatan tersebut dengan sepeda motor.
Spanduk itu bertuliskan “HATI-HATI ….. !!! ADA JEMBATAN RUSAK. HIMBAUAN !!! KAPADO DUNSANAK SADONYO UNTUAK INDAK LEWAT JO MOTOR DI JEMBATAN, KARANO JEMBATAN MASIH DALAM KEADAAN JEMBATAN DARURAT/RUSAK”.
Kepala Dinas PUTR Pesisir Selatan, Yanti Martias, menjelaskan bahwa pihaknya memasang spanduk imbauan itu Senin (21/7). Ia mengatakan bahwa spanduk peringatan tersebut merupakan spanduk peringatan keempat yang dipasang dinasnya sejak banjir besar menghanyutkan jembatan gantung Koto Rawang pada Maret 2024.
“Sudah tiga kali dipasang, tetapi spanduk itu hilang atau rusak. Rambu peringatan kali ini diinstruksikan oleh bupati untuk dipasang kembali,” ucap Yanti pada Selasa (22/7).
Saat ditanya apakah spanduk peringatan dan imbauan itu efektif melarang warga mengendarai sepeda motor untuk melewati jembatan itu sebab warga membutuhkan sepeda motor untuk pergi dari Koto Rawang atau menuju Koto Rawang, Yanti menjawab, “Bijaklah berkendara. Utamakan keselamatan.”
Yanti tidak menjawab setelah ditanya kalau ada warga yang membawa motor dari Koto Rawang atau menuju Koto Rawang, apakah warga menuntun motor melewati jembatan itu atau memarkirkan motor di pangkal jembatan, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jembatan.
Sementara itu, tokoh masyarakat Koto Rawang, Harjumita Datuak Rajo Gamuyang (54), menilai bahwa spanduk peringatan dan imbauan itu tidak efektif untuk melarang warga tidak mengendarai sepeda motor saat melewati jembatan itu. Alasannya, warga tidak punya pilihan lain selain melewati jembatan itu sebab jembatan tersebut merupakan satu-satunya penghubung warga yang ingin keluar dari Koto Rawang atau masuk ke Koto Rawang.
“Tidak ada makna peringatan itu sebab ada peringatan, tetapi tidak ada solusi. Minimal Pemkab Pesisir Selatan berjanji kapan membangun jembatan ini,” ucapnya.