Kabarminang – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi di sejumlah wilayah Sumatera Barat sepanjang tahun 2025. Hingga pertengahan Juli ini, Dinas Kehutanan mencatat sedikitnya 66 kasus karhutla terjadi di berbagai daerah, dengan luas lahan terbakar mencapai 201 hektare.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Ferdinal Asmin, menyampaikan hal tersebut usai rapat koordinasi penanganan karhutla bersama sejumlah instansi terkait di kantor BPBD Sumbar, Senin sore (21/7/2025).
“Dari Januari sampai Juli ini, kami mencatat ada 66 kejadian karhutla yang sudah kami pantau dan tangani,” ujar Ferdinal kepada Sumbarkita.
Menurutnya, sepanjang Juli saja, telah terjadi 22 kejadian karhutla yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.
Meski data luas lahan yang terbakar masih bersifat sementara, total lahan yang terdampak dari 66 kejadian itu telah mencapai sekitar 201 hektare. Angka ini diperkirakan masih bisa bertambah.
“Kami belum bisa memberikan data keseluruhan karena sebagian wilayah masih dalam tahap pemadaman. Proses pengukuran luasan masih berlangsung,” jelas Ferdinal.
Salah satu wilayah dengan sebaran kebakaran terluas terdapat di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang dilaporkan telah terdampak hingga sekitar 100 hektare.
“Di Tarantang, kebakarannya cukup besar dan masih dalam proses pemadaman. Jadi datanya bisa saja bertambah,” katanya.