Kabarminang — Empat kebakaran lahan terjadi di Payakumbuh pada Rabu (16/7/2025). Dalam hitungan jam api menjalar di berbagai titik, memaksa petugas pemadam kebakaran (damkar) berjibaku di tengah panas menyengat dan kepulan asap tebal.
Kepala Bidang Damkar Dinas Satpol PP dan Damkar Payakumbuh, Bambang Hermanto, menginformasikan bahwa kebakaran pertama terjadi di kawasan belakang SMP Negeri 4, Kelurahan Pakan Sinayan. Ia mengatakan bahwa api pertama kali terlihat sekitar pukul 13.28 WIB. Saksi mata yang melihat kepulan asap, kata Bambang, segera melaporkan kejadian tersebut ke Posko Damkar Kota Payakumbuh.
“Hanya dua menit berselang, satu unit armada diberangkatkan dan tiba di lokasi sekitar pukul 13.38 WIB. Api dijinakkan pukul 14.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, sebagian lahan rusak akibat terbakar,” ucapnya pada Kamis (17/7).
Belum selesai menangani kebakaran di lokasi pertama, pihaknya menerima laporan lain sekitar pukul 14.02 WIB. Bambang mengatakan bahwa kobaran api muncul di area Tempat Pembuangan Sampah Bukik Cino, Kelurahan Padang Karambia. Ia menyebut bahwa petugas berhasil mengendalikan api dalam waktu kurang lebih satu jam.
“Api hanya menghanguskan lahan, tidak merambat ke bangunan di sekitarnya,” ujarnya.
Bambang menceritakan bahwa pihaknya menghadapi tantangan terbesar di Bukik Patah Sambilan, Kelurahan Padang Alai Bodi. Di lokasi itu api tak hanya melalap lahan kosong, tetapi juga kandang ayam milik warga. Pihaknya menerima laporan kebakaran di sana pukul 13.45 WIB. Petugas baru selesai memadamkan kebakaran di sana pukul 21.3 WIB. Bambang turun langsung ke lokasi didampingi oleh Kepala Seksi Operasional, Eci; Kepala Seksi Saranda dan Prasarana, Doni Bahtiar; dan Komandan Regu, Afrizal Can.
Saat malam mulai turun, kata Bambang, api muncul di Balai Cacang, Kecamatan Payakumbuh Utara. Pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 19.35 WIB. Ia menyebut bahwa petugas bergerak cepat, tiba di lokasi 20 menit kemudian, dan berhasil memadamkan api sebelum pukul 21.00 WIB.
Meski tak ada korban luka maupun jiwa, kata Bambang, potensi kerugian dan dampak lingkungan tetap menjadi perhatian serius pihaknya. Hingga kini, katanya, penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti.