Kabarminang – Operasi pencarian korban kapal terbalik di perairan Selat Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, akhirnya mencapai titik terang. Seluruh 18 penumpang dinyatakan selamat dan telah ditemukan, menyusul keberhasilan Tim SAR dalam menjangkau satu korban terakhir atas nama Guntur pada Selasa siang (15/7/2025).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Lahmuddin Siregar, menyampaikan bahwa 17 orang telah dievakuasi ke Tuapejat.
Sementara itu, Guntur, yang merupakan ASN Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), dievakuasi terpisah karena lokasi penemuannya berada di Dusun Mangaungau, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Korban terakhir ini atas nama Guntur. Dia ditemukan siang ini sekitar pukul 11.30 WIB dalam keadaan sadar, berada di salah satu rumah adat di Dusun Mangaungau,” ujar Lahmuddin kepada Sumbarkita, Selasa.
Guntur dijemput menggunakan kapal kecil milik Basarnas dan dijadwalkan tiba di Tuapejat pada sore hari. Pihak BPBD masih memverifikasi sejumlah data terkait kondisi medis dan proses pemisahannya dari kelompok korban lainnya.
Detik-Detik Boat Terbalik dan Perjuangan Penumpang
Lahmuddin menjelaskan bahwa insiden terjadi ketika boat yang membawa 18 orang terdiri dari ASN, kontraktor, dan seorang anggota DPRD dihantam gelombang tinggi di tengah pelayaran dari Sikakap menuju Tuapejat, Senin (14/7/2025). Akibat hantaman tersebut, kapal terbalik dan seluruh penumpang tercebur ke laut.
“Sebagian besar korban berenang dengan bantuan pelampung, serpihan kapal, bahkan dirigen. Mereka terombang-ambing berjam-jam di tengah laut, hingga akhirnya satu per satu berhasil mencapai daratan,” jelas Lahmuddin.
Beberapa korban dilaporkan membutuhkan waktu lebih dari enam jam untuk berenang ke pantai. Meski begitu, semuanya berhasil selamat, meskipun sebagian mengalami luka ringan dan kelelahan.