Kabarminang – Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan bahwa digitalisasi masjid adalah langkah konkret menjawab tantangan zaman. Digitalisasi Masjid merupakan bagian program unggulan Smart Surau.
“Smart Surau bukan hanya tentang wifi gratis atau platform belajar. Ini tentang bagaimana masjid menjadi pusat aktivitas umat, tempat anak-anak dan generasi muda bertumbuh dengan nilai-nilai agama, budaya, dan teknologi,” kata Fadly dalam Musyawarah Daerah (Musda) X Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan, Minggu (11/5).
Fadly menjelaskan beberapa aktivitas unggulan dalam Smart Surau seperti Subuh Mubarokah dan pembinaan Remaja Masjid dinilai sebagai program strategis yang diperkuat oleh pemerintah agar tidak sekadar berjalan rutin, tapi berdampak luas dan berkelanjutan.
Fadly Amran juga menekankan pentingnya kepengurusan masjid yang melibatkan lintas generasi.
“Agar program digitalisasi berjalan efektif, pengurus harus bisa menjembatani kebutuhan umat, dari kalangan tua hingga muda. Surau adalah tempat pendidikan karakter dan budaya Minangkabau yang harus hidup kembali,” ungkapnya.
Ketua DMI Kota Padang sekaligus Wakil Wali Kota, Maigus Nasir menyebut bahwa Smart Surau adalah solusi untuk membangun masyarakat religius dan tangguh di tengah arus globalisasi.
“Yang lebih menakutkan dari megathrust adalah jika masyarakat tak lagi mengerti agama. Maka masjid harus hidup, aktif, dan menghidupkan,” ujarnya.
Musda X ini dibuka Ketua DMI Wilayah Sumbar, Prof. Ganefri. Ia menekankan pentingnya sinergi antara DMI, pemerintah, dan masyarakat dalam menjadikan masjid sebagai pusat pembangunan umat.
Musda mengusung tema “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid Menuju Smart Surau”. Musda juga dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Edi Oktaviandy, Kabag Kesra Jasman, Camat dan Lurah se-Kota Padang, unsur Forkopimda, serta perwakilan pengurus masjid dan musala dari seluruh kecamatan di Padang.