Kabarminang.com – Wali Kota Padang, Fadly Amran menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Menurutnya, perlindungan anak tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah dan Forkopimda, tetapi juga harus menjadi tanggung jawab bersama, termasuk warga, guru, dan organisasi perempuan.
Pernyataan ini disampaikan dalam Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, yang digelar di Ruang Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang.
“Beberapa waktu lalu kami berdiskusi dengan DP3AP2KB, mendorong pemanfaatan warga dan guru dalam memperkuat program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM),” kata dia yang disadur pada Kamis (8/5).
Fadly menyebut, guru dan organisasi perempuan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mencegah berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, termasuk eksploitasi dan pelecehan. Mereka dianggap paling dekat dengan anak-anak dan mampu mendeteksi dini gejala kekerasan di lingkungan sekitarnya.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak,” tegas Fadly.
Pemerintah Kota Padang juga aktif mendorong organisasi perempuan lokal seperti Bundo Kanduang dan Srikandi untuk ikut terlibat dalam deteksi dan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat membentuk sistem perlindungan yang lebih kuat, berlapis, dan responsif.
“Dengan kolaborasi seperti ini, kami ingin memperkuat sistem perlindungan anak, sehingga setiap anak bisa tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan bermartabat,” tutupnya.