Kabarminang – Jumlah pemudik pada Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah turun drastis hingga 24,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Ekonom Ichsanuddin Noorsy memperkirakan penyebab penurunan jumlah pemudik berkaitan dengan daya beli masyarakat.
Sebelumnya, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memproyeksikan jumlah pemudik pada Lebaran 2025 turun 24,34% dibandingkan tahun lalu.
Artinya, total pemudik tahun ini kemungkinan hanya 146,48 juta orang alias berkurang 47,12 juta orang dari tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.
Ichsanuddin menyebut daya beli masyarakat melemah mengindikasikan situasi ekonomi nasional yang tidak menentu. Menurutnya ada tujuh indikator situasi ekonomi melemah.
Indikator pertama terlihat dari menurunnya jumlah kelas menengah hingga 9,7 juta jiwa, dari data yang terhimpun hingga hari ini.
Indikator kedua, yaitu maraknya deindustrialisasi yang terus menerus berlangsung sejak era reformasi.
“Kontribusi sektor industri era reformasi kalah dibanding era Orde Baru. Dampaknya adalah PHK (pemutusan hubungan kerja) yang terus terjadi sejak 2020,” sebutnya dilansir Kantor Berita RMOL, Rabu (2/4).
Indikator ketiga, inflasi yang menunjukkan pemusatan kekuatan ekonomi dan tidak memberi dampak terbukanya lapangan kerja. Akibatnya, terjadi indikator keempat, yaitu pelemahan daya beli yang berlangsung panjang.