Rabu, Juni 18, 2025
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
No Result
View All Result
kabarminang.com
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
kabarminang.com
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Ranah Minang
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis

Inilah Sejarah Singkat Pulau Cingkuk di Pesisir Selatan

Muhammad Hamdan Nabil
Senin, 31 Maret 2025 22:24
in Kabar Sumbar

Kabarminang.com – Pulau Cingkuk, yang terletak di lepas pantai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyimpan jejak sejarah panjang dalam perkembangan perdagangan di wilayah pesisir barat Sumatra.

Salah satu peninggalan bersejarah yang masih dapat ditemukan di pulau ini adalah Benteng Pulau Cingkuk.

Pulau Cingkuk, sebuah pulau kecil di Teluk Painan. Kawasan Pulau Cingkuk diduga merupakan benteng Portugis yang digunakan sebagai gudang lada masa VOC.

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Pulau Cingkuk juga memiliki nama lain yaitu Chinco, Poulo Chinco, Poulo Chinko (Dalam bahasa Portugis) Poeloe Tjinko, Poelau Tjingkoek, Pulu Tjinkuk (Dalam bahasa Belanda).

Meski sempat dipercaya sebagai benteng peninggalan Portugis, penelitian menunjukkan bahwa benteng ini sebenarnya dibangun oleh Belanda pada abad ke-17 sebagai bagian dari strategi mereka dalam menguasai perdagangan lada di pesisir Minangkabau.

Sejarah Awal

Pendirian benteng ini berawal dari kesepakatan antara raja-raja pesisir selatan Minangkabau dengan Belanda dalam Traktat Painan pada tahun 1663. Kesepakatan tersebut memberi hak kepada VOC untuk memonopoli perdagangan lada dan mendirikan pangkalan di Pulau Cingkuk.

Dua tahun setelah traktat itu ditandatangani, Belanda mulai membangun loji dagang, yang kemudian diperkuat dengan benteng pertahanan pada tahun 1665. Benteng ini menjadi pusat aktivitas VOC dalam mengamankan hasil lada dari wilayah sekitar sebelum dikirim ke Batavia.

Peningkatan Struktur Benteng dan Kejayaannya

Pada tahun 1709, VOC melakukan penguatan terhadap Benteng Pulau Cingkuk dengan mengganti struktur kayu menjadi tembok beton.

Benteng ini dilengkapi dengan meriam, gudang senjata, kamp prajurit, hingga penjara untuk menjaga keberlangsungan perdagangan lada yang sangat berharga kala itu. Benteng ini berbentuk tapal kuda dengan dinding kokoh yang dibangun di atas bukit karang landai, memberikan perlindungan maksimal bagi armada dagang Belanda.

Selama lebih dari satu abad, benteng ini berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan VOC di pesisir barat Sumatra.

Keberadaan benteng ini memastikan Belanda tetap mengendalikan perdagangan lada di wilayah pesisir Minangkabau dan menjaga dominasi mereka atas jalur pelayaran strategis.

Namun, kejayaan benteng ini berakhir pada tahun 1781 saat armada Inggris menyerang Pulau Cingkuk. Belanda berhasil dikelabui oleh pesaing mereka, dan serangan Inggris menghancurkan sebagian besar struktur benteng serta fasilitas perdagangan di sekitarnya.

Tidak berniat untuk menduduki pulau ini, Inggris meninggalkan Pulau Cingkuk dalam keadaan porak-poranda. Sejak saat itu, aktivitas perdagangan di pulau ini semakin meredup, seiring dengan melemahnya permintaan lada di pasar dunia.

Saat ini, Benteng Pulau Cingkuk telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat pada tahun 2011. Meskipun sebagian besar bangunannya telah runtuh, sisa-sisa benteng seperti pintu masuk, dinding yang kokoh, dan dermaga masih dapat ditemukan di lokasi. Struktur temboknya yang memanjang berbentuk tapal kuda masih menjadi bukti kejayaan masa lalu Pulau Cingkuk sebagai pusat perdagangan yang penting.

Makam Madame van Kempen: Jejak Kolonial di Pulau Cingkuk

Selain benteng, Pulau Cingkuk juga memiliki satu peninggalan menarik lainnya, yaitu makam Madame van Kempen. Makam ini diperkirakan milik seorang wanita Belanda yang merupakan istri dari seorang pejabat tinggi VOC.

Menariknya, prasasti di sekitar makam menyebutkan bahwa keluarga Madame van Kempen telah mencarinya selama lebih dari 150 tahun hingga akhirnya ditemukan pada tahun 1911. Di sekitar makam juga ditemukan pecahan keramik, botol kaca, dan uang logam yang semakin menambah nilai historis dari situs ini.


Berita Terkait

Gubernur Resmikan Jembatan RS Unand dan 5 Infrastruktur Strategis di Sumbar

Gubernur Resmikan Jembatan RS Unand dan 5 Infrastruktur Strategis di Sumbar

18 Juni 2025
Jalan Lintas Padang–Painan Macet Total, Truk Semen Terperosok di Tengah Jalan

Jalan Lintas Padang–Painan Macet Total, Truk Semen Terperosok di Tengah Jalan

18 Juni 2025
Maigus Nasir Dorong Digitalisasi dan Peningkatan SDM untuk Wujudkan “Padang Melayani”

Maigus Nasir Dorong Digitalisasi dan Peningkatan SDM untuk Wujudkan “Padang Melayani”

18 Juni 2025
Seluruh Potongan Tubuh Mayat yang Ditemukan di Sejumlah Lokasi Diperiksa Forensik

Seluruh Potongan Tubuh Mayat yang Ditemukan di Sejumlah Lokasi Diperiksa Forensik

18 Juni 2025
Adu Mulut Petugas dan Satpam Rumah Sakit di Padang gegara Parkir

Adu Mulut Petugas dan Satpam Rumah Sakit di Padang gegara Parkir

18 Juni 2025
Bupati Padang Pariaman: Kualitas Pendidikan Jadi Kunci Kemajuan Daerah

Bupati Padang Pariaman: Kualitas Pendidikan Jadi Kunci Kemajuan Daerah

18 Juni 2025
Next Post
Pemudik Asal Jambi Kecelakaan di Sitinjau Lauik Akibat Rem Blong

Pemudik Asal Jambi Kecelakaan di Sitinjau Lauik Akibat Rem Blong

Tinggalkan Komentar

TERPOPULER

Ngeri! Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Anggota Tubuh Lengkap di Padang Pariaman

Ngeri! Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Anggota Tubuh Lengkap di Padang Pariaman

17 Juni 2025

Ketahuan Aborsi Janin, Sepasang Kekasih di Padang Ditangkap Polisi

Suami Dipenjara, Istri di Padang Selingkuh dengan Pria Muda, Janin Dikubur Diam-diam

12 Juni 2025

Tersangka Pembunuh di Pesisir Selatan Mutilasi Tubuh dan Makan Daging Korban

Tersangka Pembunuh di Pesisir Selatan Mutilasi Tubuh dan Makan Daging Korban

13 Juni 2025

Kenal di Medsos, Pelajar SMA Asal Solok Jadi Korban Pencabulan Pemuda di Sijunjung

Kenal di Medsos, Pelajar SMA Asal Solok Jadi Korban Pencabulan Pemuda di Sijunjung

10 Juni 2025

Kasus Penipuan Jual Beli Mobil, Istri Perwira Polisi Dieksekusi ke Rutan Padang

Kasus Penipuan Jual Beli Mobil, Istri Perwira Polisi Dieksekusi ke Rutan Padang

11 Juni 2025

Detik-detik Mengerikan Pemuda di Pesisir Selatan Mutilasi Teman Lalu Masak Dagingnya

Detik-detik Mengerikan Pemuda di Pesisir Selatan Mutilasi Teman Lalu Masak Dagingnya

15 Juni 2025

Remaja Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Maut di Malalak

Remaja Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Maut di Malalak

14 Juni 2025

Informasi

  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

Berita

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau

© 2025 Kabarminang.com

  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Ranah Minang
  • Kabar Sumbar
  • Kabar Rantau
  • Privacy Policy
  • Redaksi & Perusahaan
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • Advertorial
  • Artikel & Opini
  • Bank Nagari
  • DPRD Sumatera Barat
  • Ekonomi & Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pemilu
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Ranah Minang
  • Pilkada
  • Politik
  • PT Semen Padang
  • Ramadhan
  • Tekno
  • Kabar Sumbar
  • Kabupaten Dharmasraya
  • Kabupaten Limapuluh Kota
  • Kabupaten Padang Pariaman
  • Kabupaten Pasaman Barat
  • Kabupaten Sijunjung
  • Kabupaten Solok
  • Kabupaten Solok Selatan
  • Kota Bukittinggi
  • Kota Padang
  • Kota Padang Panjang
  • Kota Pariaman
  • Kota Payakumbuh
  • Kota Solok
  • Kabar Rantau

© 2025 KabarMinang.com.