Kabarminang — Sebelas siswa SD dan SMP dilarikan ke RSUD Padang Panjang pada Selasa (7/10) siang. Dinas Kesehatan memeriksakan sampel makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kedua sekolah itu untuk memastikan apakah siswa itu keracunan MBG atau tidak.
Plt. Direktur RSUD Padang Panjang, Dessy Rahmawati, mengatakan bahwa sebelas siswa itu terdiri atas sembilan orang siswa SMPN 3 Padang Panjang dan empat orang siswa SDN 9 Padang Panjang Timur. Ia menyebut bahwa semua siswa itu tiba di IGD RSUD dalam waktu yang berdekatan sekitar pukul 12.30 WIB.
“Mereka datang dengan keluhan sakit perut, mual, sesak napas, sakit kepala. Saya tidak bisa memastikan mereka keracunan makanan MBG di sekolah mereka seperti yang diisukan karena gejalnya bermacam-macam: ada yang sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, sudah dua hari. Penyebabnya belum bisa dipastikan,” tutur Dessy.
Setelah mendapatkan penanganan medis, kata Dessy, sebelas siswa itu pulang dalam keadaan baik sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Dinas Pendidikan Padang Panjang, Nasrul, membenarkan bahwa ada sebelas siswa dari SMPN 3 Padang Panjang dan SDN 9 Padang Panjang Timur yang dilarikan ke RSUD. Ia menyebut bahwa kedua sekolah itu bersebelahan.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah siswa itu masuk rumah sakit karena keracunan makanan dari Program MBG atau tidak. Untuk memastikan hal tersebut, kata Nasrul, Dinas Kesehatan Padang Panjang membawa sampel makanana MBG yang dimakan siswa tersebut ke laboratorium di Padang.
“Kami tidak bisa memberikan kesimpulan penyebab siswa tersebut masuk rumah sakit berdasarkan asumsi atau isu. Jawaban pastinya diketahui setelah hasil pemeriksaan labor sampel makanan itu keluar. Nanti hasilnya kami informasikan,” ucapnya.