Menurutnya, ada empat faktor utama yang menyebabkan maraknya tawuran di Kota Padang, yaitu:
1. Kurangnya kepedulian keluarga terhadap perkembangan anak.
2. Pengaruh teknologi dan gadget yang kurang terkontrol.
3. Lingkungan yang kurang kondusif bagi tumbuh kembang remaja.
4. Minimnya sarana dan saluran hobi bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Evi Yandri berharap orang tua, tokoh masyarakat, Ketua Pemuda, Ketua RT, dan RW lebih aktif dalam mengawasi lingkungan mereka guna mencegah aksi tawuran.
Ia juga menekankan bahwa Kapolda Sumbar telah menargetkan Kota Padang sebagai “Zero Tawuran” di masa depan.
“Saya mengajak semua pihak untuk lebih peduli dalam membimbing generasi muda agar tidak terjerumus dalam aksi tawuran dan perilaku negatif lainnya,” tutupnya.