“Sesuai dengan hasil musyawarah kami dengan kedua kesebelasan, pertandingan akan diulang pada babak kedua meskipun pada pertandingan tanggal 6 Agustus yang lalu pertandingan akan berakhir tiga menit lagi,” tutur Kelvin.
Kelvin menjelaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan turnamen itu jika tiga pelapor dari Nagari Duku sudah mencabut laporan di polsek. Ia menginformasikan bahwa sebenarnya kesebelasan dan penonton kedua nagari itu sudah berdamai melalui musyawarah. Ia menyebut bahwa kedua wali nagari dan kesebelasan bersepakat untuk melanjutkan pertandingan.
“Belum tahu kapan pertandingan akan dilanjutkan. Kami menunggu tiga pelapor mencabut laporan di polsek,” ujarnya.
Tidak ada izin keramaian
Kepala Polsek Tarusan, AKP Donny Putra, mengatakan bahwa turnamen sepak bola itu tidak memiliki izin keramaian dari polsek. Karena itu, pihaknya tidak menurunkan personel untuk mengamankan pertandingan.
“Izin keramaiannya tidak ada sehingga kami tidak tahu jadwal pertandingan. Kalau ada jadwal pertandingan, kami bisa mengetahui kapan pertandingan diadakan, kesebelasan apa yang bertanding, dan sebagainya,” ujarnya.
Sehubungan dengan kericuhan yang terjadi pada pertandingan kesebelasan Mandeh dengan kesebelasan Duku, Donny mengatakan bahwa pihaknya hanya akan memproses laporan dari orang yang melapor ke polsek, tetapi tidak menangani kasus korban yang tidak melapor. Pihaknya juga akan memediasi kedua pihak yang bersengketa jika kedua pihak memilih berdamai.
Anggota DRPD Pesisir Selatan, Imam Arfidal, mensponsori turnamen itu dengan dana pokok pikiran (pokir) darinya, mengatakan bahwa ia sudah meminta panitia untuk mengurus izin keramaian sebelum turnamen dimulai.
Sementara itu, Kelvin mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan turnamen ke polsek sebelum turnamen diadakan. Perihal izin keramaian, ia menerangkan bahwa pihaknya sedang mengurus izin tersebut untuk menghadapi babak semifinal dan final karena tensi pertandingan diprediksi meningkat. Namun, dalam proses pengurusan izin tersebut, katanya, kericuhan itu terjadi. Ia memastikan bahwa pertandingan selanjutnya akan memiliki izin keramaian.
Pakai dana pokir, tapi ada biaya pendaftaran Rp500 ribu
Imam Arfidal mensponsori turnamen itu dengan dana pokirnya sebesar Rp30 juta. Namun, tiap kesebelasan yang mengikuti turnamen tersebut harus membayar uang pendaftaran Rp500 ribu.
Perihal itu, Kelvin menjelaskan bahwa pihaknya membuka turnamen tersebut dengan mengundang 16 nagari dari 23 nagari di Koto XI Tarusan dengan hadiah total hadiah Rp13 juta. Pihaknya mensyaratkan uang pendaftaran Rp500 ribu untuk kesebelasan yang ikut karena dana pokir Rp30 juta itu tidak cukup untuk membiayai operasional, dari mempersiapkan pertandingan hingga menyelenggarakan pertandingan.
View this post on Instagram